Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 11:17 WIB | Rabu, 07 Oktober 2015

PBNU: Pemerintah Jangan Pandang Bulu Tindak Pembakar Hutan

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj. (Foto: Dok.satuharapan.com/Endang Saputra)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj menilai Provinsi Riau merupakan daerah terparah terkena dampak kabut asap pada tahun ini bila dibanding provinsi lainnya di Pulau Sumatera dan Kalimantan.

Untuk itu, kata Said pemerintah harus menindak tegas atas pembakaran hutan tersebut jangan pandang bulu.

"Coba hentikan fenomena asap yang mengganggu ini. Tahun depan jangan tidak terulang lagi, dan tindak tegas jangan pandang bulu, mau konglomerat atau perusahaan besar yang mengakibatkan seperti ini, harus diberi sanksi. Ini baru hukum yang benar," kata Said di Gedung PBNU, hari Selasa (6/10).

Said menekankan karena kebanyakan yang mempunyai lahan itu konglomerat, maka hukum harus tegas.

"Ini kebanyakan yang mempunyai lahan konglomerat karena hukum kurang tegas aja, coba kalau hukum tegas Insya Allah tahun depan tidak akan terulang," kata dia.

Sebelumnya satelit Terra dan Aqua mendeteksi sembilan titik panas (hotspot), yang menjadi indikasi kebakaran hutan dan lahan terdeteksi di provinsi Riau, Senin (9/3), meski dalam beberapa hari terakhir sejumlah daerah tersebut sudah diguyur hujan.

"Ada sebanyak sembilan titik panas di Riau, semuanya di bagian utara yakni di kabupaten Bengkalis," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Sugarin, melalui pesan elektronik kepada Antara di Pekanbaru.

Dari hasil pencitraan satelit yang terbarui pukul 05.00 WIB tersebut, Sugarin mengatakan ada enam titik yang memiliki tingkat keakuratan diatas 70 persen, yang kuat dipastikan adalah titik api kebakaran. Satu titik api berada di kecamatan Bukitbati, dan sisanya berlokasi di kecamatan Bengkalis.

Asap kebakaran di daerah tersebut, berpotensi menuju kota Pekanbaru, karena secara umum angin berembus dari arah Barat Laut hingga Timur Laut dengan kecepatan 5 – 20 knots atau setara 9 – 39 km/jam. Meski begitu, ia mengatakan masih ada peluang hujan di Riau.

"Peluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada pagi, sore atau malam hari terjadi di wilayah Riau bagian barat, tengah dan selatan," katanya.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home