Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 17:53 WIB | Rabu, 15 Oktober 2014

Pdt. Dahlia Vera Aruan: Grha Oikoumene Hendaknya Jadi Berkat

Pdt. Dahlia Vera Aruan: Grha Oikoumene Hendaknya Jadi Berkat
Pdt. Dahlia Vera Aruan saat berkhotbah pada pembukaan Grha Oikoumene. (Foto-foto: Prasasta)
Pdt. Dahlia Vera Aruan: Grha Oikoumene Hendaknya Jadi Berkat
Sekretaris Umum PGI, Gomar Gultom (kiri) dan A.A. Yewangoe, Ketua Umum PGI (kanan)
Pdt. Dahlia Vera Aruan: Grha Oikoumene Hendaknya Jadi Berkat
Pdt.(Em). Soelarso Soepater mantan Ketua Umum PGI.
Pdt. Dahlia Vera Aruan: Grha Oikoumene Hendaknya Jadi Berkat
Salah satu pekerja menyelesaikan pembangunan Gedung Grha Oikoumene pada lantai 3.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gedung yang menjadi tempat baru Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) yang disebut juga Grha Oikoumene ini diharap tidak hanya sekedar gedung, akan tetapi juga berkat.

Pernyataan ini merupakan bagian dari khotbah dikemukakan Pdt. Dahlia Vera Aruan dari Gereja Kristen Indonesia (GKI) Pondok Indah, Jakarta saat peresmian Grha Oikoumene yang menjadi kantor pusat PGI di Jalan Salemba Raya No.10, Jakarta Pusat, Rabu (15/10).

“Ini tidak hanya sebuah gedung, ini adalah berkat tidak hanya umat Kristen, tetapi juga agama lainnya, ketika Tuhan memberikan kepada kita pilihan untuk taat selalu kepadaNya,” kata Pdt. Dahlia.

Pdt. Dahlia mendasari khotbahnya dari Yosua  24: 15  "Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada Tuhan, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan," kutipan ayat tersebut.

Pdt. Dahlia melanjutkan bahwa lewat peresmian Grha Oikoumene ini sama artinya dengan mempermuliakan Tuhan dalam hidup manusia sehari-hari. Dahlia menjelaskan Tuhan memberi kesempatan untuk terus berkembang bagi kita semua, dan sebagai umat Tuhan maka kita wajib memberikan yang terbaik bagi Tuhan.

“Kehadiran PGI di Indonesia penting guna menyatakan kemuliaan Tuhan, karena seperti kumpulan rumah ibadah maka PGI merupakan kumpulan orang-orang yang percaya akan hikmat Tuhan,” Dahlia melanjutkan.

Pdt. Dahlia berharap agar seluruh umat Kristen senantiasa bersukacita di tengah kehidupan bangsa. “Saat ini kita harapkan Gedung Grha Oikoumene PGI ini senantiasa dalam perlindungan Tuhan,” Dahlia melanjutkan.

Dahlia berpesan kepada PGI agar jangan takut untuk mengobarkan api kebenaran karena sama artinya dengan umat Kristen memuliakan Tuhan, dan dia berharap PGI dapat menjadi pintu berkat bagi lingkungan sekitar dan Indonesia.

Pada peresmian gedung gereja dihadiri berbagai perwakilan sinode gereja di Indonesia, tidak hanya itu ada juga perwakilan umat beragama lain dan  kepercayaan lainnya, dan beberapa mantan ketua umum PGI terdahulu.

Peresmian Gedung Gereja

Peresmian gedung Grha Oikoumene dimulai pukul 10:00 yang diawali dengan kebaktian yang memadukan beberapa budaya Indonesia, yakni paduan suara dari Gereja Kristen Jawa (GKJ) Rawamangun yang menggunakan iringan alat musik dari Sumatera Utara, sementara itu di tengah-tengah peresmian gereja ini menggunakan  palang pintu yang merupakan adat betawi.

Perpindahan Kantor PGI

Pada 25 Mei 2012 telah dilakukan peletakkan batu pertama pembangunan gedung Grha Oikoumene, saat itu Ketua Umum PGI, Pdt. Dr.A.A. Yewangoe bersama perwakilan dari gereja-gereja anggota PGI, perwakilan dari lembaga-lembaga mitra PGI dan (alm.) Taufik Kiemas, Ketua MPR saat itu.  Gedung yang tadinya hanya terdiri dari satu lantai dan kini telah menjadi bangunan lima lantai. Selama proses renovasi, kantor PGI pindah dari Jl. Salemba Raya ke Jl. Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat.

Saat ini lantai dua hingga lima bangunan Grha Oikoumene masih dalam proses penyelesaian akhir. “Kemungkinan bisa ditempati nanti 1 November,” kata Gomar Gultom, Sekretaris Umum PGI kepada satuharapan.com, Rabu (15/10).

Sedikit Sejarah PGI

Sebelum bernama PGI, dahulu organisasi yang menaungi gereja-gereja di seluruh Indonesia ini bernama lengkap DGI (Dewan Gereja-Gereja Indonesia), pada Sidang Raya X di Ambon tahun 1984, nama DGI diubah menjadi Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia.

Kegiatan sehari-hari PGI ditangani oleh Majelis Pekerja Harian yang terdiri atas Ketua Umum, beberapa ketua, Sekretaris Umum, Wakil Sekretaris Umum, Bendahara, dan Wakil Bendahara, serta sejumlah anggota.

Jabatan Ketua Umum PGI untuk periode 2009-2014 dipegang Pdt. Dr. A.A. Yewangoe dari Gereja Kristen Sumba, sementara jabatan Sekretaris Umum dipegang oleh Pdt. Dr. Gomar Gultom, M.Th dari Huria Kristen Batak Protestan (HKBP).

Dalam menjalankan roda organisasinya, MPH PGI dibantu oleh sejumlah Departemen dan Bidang, yaitu Departemen Perempuan dan Anak, Departemen Pemuda dan Remaja, Bidang Koinonia, Bidang Marturia, dan Bidang Diakonia. Selain itu ada pula Biro Komunikasi, Penelitian dan Pengembangan. Menjelang Sidang Raya PGI yang akan diselenggarakan Selasa (11/11) hingga Senin (17/11) di Gunung Sitoli, Pulau Nias, Sumatera Utara.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home