Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 07:18 WIB | Rabu, 07 Januari 2015

Pebulu Tangkis Harus Kerja Keras Tingkatkan Kondisi Fisik di 2015

Pebulu Tangkis Harus Kerja Keras Tingkatkan Kondisi Fisik di 2015
Pebulutangkis putri menjalani rangkaian tes fisik pada Junio Masters 2013. (Foto-foto: Prasasta).
Pebulu Tangkis Harus Kerja Keras Tingkatkan Kondisi Fisik di 2015
Pebulutangkis putri menjalani rangkaian tes fisik pada Junio Masters 2013.
Pebulu Tangkis Harus Kerja Keras Tingkatkan Kondisi Fisik di 2015
Melati Daeva Oktavianti, andalan ganda putri pelatnas potensi PBSI seusai menjalani latihan merapihkan shuttlecock. (Foto: badmintonindonesia.org)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Para pebulu tangkis harus meningkatkan dan mempertahankan kondisi fisik yang prima pada 2015 agar prestasi dapat optimal tercapai.

“Para atlet (bulu tangkis) harus bekerja keras untuk meningkatkan kondisi fisik mereka di tahun 2015 ini,” kata Felix Felix Ary Bayu Marta, pelatih fisik Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Selasa (6/1) di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta di sela-sela kegiatan mengawasi serangkaian tes fisik yang dilakukan PBSI.

PBSI selama dua hari – Senin (5/1) dan Selasa (6/1) – menggelar tes fisik untuk seluruh atlet tanpa kecuali, termasuk para juara dunia seperti Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir, ganda putra  Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan.

Adapun rangkaian tes fisik meliputi pendataan tinggi dan berat badan atlet, Beep Test, Strength Endurance Test (sit up, push up, skipping rope), Power Test (vertical jump dan medicine ball throw), Speed Test (sprint sejauh 35 meter sebanyak enam kali), Flexibility Test (sit and reach), Shoulder Flexibility Test dan Court Agility

Aspek fisik menjadi salah satu perhatian utama PBSI dalam mempersiapkan atlet menuju event akbar Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Meskipun masih berlangsung dalam satu setengah tahun kedepan, namun perjuangan atlet memperebutkan tiket ke Brazil sudah bakal dimulai awal tahun depan.

Tes dilangsungkan “Tes ini memang sudah kami rencanakan sejak tahun lalu, untuk melihat gambaran kondisi fisik atlet di awal tahun 2015. Hal ini bermanfaat sebagai pendukung menyusun program latihan sepanjang tahun ini ,” kata Felix.

Sebagai bentuk realisasi program persiapan atlet ke olimpiade, PBSI telah membentuk tim khusus salah satunya divisi sport science yang dipimpin oleh Basri Yusuf yang juga Kepala Bidang Pengembangan PBSI. Di dalamnya terdapat beberapa disiplin yang dapat digunakan untuk menunjang performa atlet yaitu program latihan fisik, nutrisi, psikologi, fisioterapi dan sebagainya.

Pada program latihan fisik, tim pelatih fisik yang diwakili oleh Iwan Hermawan dan Felix Ary Bayu Marta telah menyusun rancangan program jelang olimpiade 2016 mendatang.

Pada 2014, PBSI telah melakukan pendataan kondisi fisik atlet-atlet pelatnas. Berdasarkan hasil tersebut, telah terdata bahwa atlet putra sudah punya daya tahan yang baik, namun tim pelatih masih punya PR di bagian putri yang akan terus dikejar di tahun 2015.

“Tiap sektor nantinya akan punya pelatih fisik masing-masing. Setiap atlet elit juga akan mendapat program latihan fisik yang tailor made, artinya dirancang khusus untuk masing-masing individu, jadi program tiap atlet berbeda dengan atlet lainnya,” kata Iwan.  

Iwan mengatakan  PBSI juga sudah punya standar parameter fisik  yang bisa menjadi pegangan. Iwan berharap peningkatan kualitas fisik bersinergi dengan peningkatan teknik, dan psikologis. (badmintonindonesia.org).

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home