Pejabat Partai NLD Myanmar Meninggal Setelah Ditangkap Militer
YANGON, SATUHARAPAN.COM-Seorang pejabat Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Myanmar pimpinan Aung San Suu Kyi meninggal dalam tahanan setelah dia ditangkap pada hari Selasa (9/3) pagi, kata seorang mantan anggota parlemen.
Pejabat partai itu adalah Zaw Myat Linn, tokoh partai kedua yang tewas dalam tahanan dalam dua hari protes anti kudeta militer. Dia meninggal dalam tahanan pada hari Selasa setelah ditangkap di Yangon sekitar pukul 1:30 pagi, kata Ba Myo Thein, seorang anggota majelis tinggi parlemen yang dibubarkan.
Semalam, polisi menangkap sekitar 50 orang yang dipojokkan oleh pasukan keamanan di distrik kota utama Myanmar Yangon, kata sebuah kelompok hak asasi. Tetapi ratusan orang berhasil melarikan diri dari pengepungan setelah kerumunan demonstran berunjuk rasa mendukung mereka yang menentang jam malam.
Kekuatan Barat dan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) telah meminta militer untuk mengizinkan para pemuda itu meninggalkan daerah tersebut dengan aman.
Myanmar berada dalam krisis sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih Suu Kyi dalam kudeta pada 1 Februari, menahannya dan pejabat NLD lainnya, dan membentuk junta yang berkuasa.
Protes harian terhadap kudeta sedang dilakukan di seluruh negeri dan pasukan keamanan telah menindak dengan keras. Lebih dari 60 pengunjuk rasa telah tewas dan lebih dari 1.800 ditahan, menurut Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik (AAPP), sebuah kelompok advokasi.
“Zaw Myat Linn terus berpartisipasi dalam protes,” kata Ba Myo Thein. Sekarang, kerabat mencoba untuk mengambil jenazahnya di Rumah Sakit Militer.
Sebelumnya, Khin Maung Latt, yang telah bekerja sebagai manajer kampanye untuk anggota parlemen NLD terpilih pada tahun 2020, meninggal setelah ditangkap pada hari Sabtu malam. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Susu Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebuah studi baru, para peneliti menemukan bahwa konsumsi susu yang tidak...