Loading...
EKONOMI
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 14:33 WIB | Sabtu, 20 Juli 2013

Pemerintah: Depresiasi Rupiah Akhir-akhir ini Tidak Perlu Dikawatirkan

Agus Martowardojo, Gubernur BI periode 2013 - 2018 (Foto: presidenri.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo menilai fundamental perekonomian Indonesia akan kembali terlihat saat aliran dana asing kembali masuk. Gubernur BI menyatakan hal ini menanggapi pelemahan nilai tukar rupiah beberapa hari terakhir. Menurutnya penurunan ini tidak perlu dikawatirkan karena mencerminkan perkembangan kondisi perekonomian dunia.

"Kalau seandainya nilainya sedikit di atas Rp. 10 ribu itu bukan sesuatu yang perlu dikawatirkan. Nanti kalau seperti sekarang dan sudah mulai ada cash inflow  ke Indonesia, maka akan segera mencerminkan fundamentalnya lagi,"  jelasnya. Ia menambahkan, pelemahan tersebut bukan hanya terjadi pada mata uang Indonesia, tetapi juga terjadi negara-negara lain. "Kalau kita bandingkan Indonesia dengan India, Korea, atau China, kondisi mereka jauh lebih terdepresiasi. Jadi Ini kondisi memang sedang terjadi di berbagai belahan dunia," kata Gubernur BI.

Dikutip dari depkeu.go.id, pernyataan Gubernur BI tersebut sejalan dengan Menteri Keuangan M. Chatib Basri, bahwa depresiasi rupiah terhadap dolar AS relatif lebih rendah dibandingkan mata uang negara lain di Asia, sehingga tidak perlu dikawatirkan.  Pelemahan rupiah terhadap dolar AS, masih dalam batas aman karena sejalan dengan depresiasi mata uang di kawasan regional, kata Chatib Basri.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home