Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Melki Pangaribuan 21:57 WIB | Selasa, 24 Januari 2017

Pemerintah Kejar Target Bangun 1.000 Lapangan Sepak Bola

Ilustrasi. Sejumlah pemuda saat menggelar aksi demontrasi di depan gawang lapangan sepak bola Desa Kasiyan Timur, Kecamatan Puger. (Foto: Mahrus/jemberTIMES)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, mengatakan pemerintah akan terus mempercepat pembangunan lapangan sepak bola di seluruh Indonesia guna mewujudkan kebijakan percepatan pembangunan persepakbolaan nasional.

Menurut Imam, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo bahwa ada komitmen yang harus dikawal bersama-sama sejak pembinaan usia dini, pembenahan infrastruktur hingga pemenuhan pelatih dan wasit yang berlisensi untuk persepakbolaan Tanah Air.

“Kami sampaikan bahwa program lapangan desa, 1000 lapangan setiap tahun terus kami bangun di desa, yang tadi kami dapat arahan Bapak Presiden bahwa berikutnya ini harus dikerjakan gotong royong oleh semua kementerian, Kementerian Desa, Kementerian BUMN,” kata Imam Nahrawi dalam konferensi pers usai rapat terbatas di kantor Presiden, Jakarta, hari Selasa (24/1) sore.

Sementara itu, mengenai pendidikan olahraga khususnya di sekolah-sekolah akan dimaksimalkan kurikulum ekstrakulikuler, khususnya terkait dengan sepak bola karena penjenjangannya pasti dimulai dari sekolah, katanya.

“Ini menjadi concern yang luar biasa dari Bapak Presiden dan tentu kami akan menyiapkan anggaran juga untuk pelatihan wasit dan pelatih dan tenaga olahraga lain untuk sepak bola ini di tahun anggaran 2017,” katanya.

Memunculkan Bibit-bibit Pemain Muda

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya mengatakan, pemerintah akan terus memberikan perhatian untuk mempercepat pembangunan sepak bola nasional dan pembinaan pada cabang olahraga lainnya.

Secara khusus Presiden meminta kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi supaya melakukan pembinaan sepak bola sejak usia dini.

"Jangan sampai hanya berharap sepak bola kita akan maju di tingkat regional maupun dunia, jika pembinaan usaha dini ini dilupakan," kata Presiden Jokowi saat memimpin pembukaan rapat terbatas dengan topik "Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional" di kantor Presiden, Jakarta, hari Selasa (24/1).

Kepala Negara sependapat dengan semua pihak yang melihat sepakbola sebagai olahraga yang digemari berbagai kalangan masyarakat, namun menurut dia sepak bola juga bisa menyatukan manusia dan menyatukan bangsa Indonesia.

"Walaupun sempat vakum di laga internasional akibat sanksi FIFA, namun prestasi Timnas garuda pada laga final piala AFF 2016 yang lalu merupakan prestasi dan momentum kebangkitan sepakbola nasional kita," katanya.

Dalam ratas sore ini, pemerintah menegaskan akan terus memberikan perhatian untuk mempercepat pembangunan sepakbola Tanah Air. Oleh sebab itu, Presiden mengundang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi membahas topik sore ini.

"Karena hal ini harus jadi perhatian bersama baik pembinaan secara berjenjang di sekolah, memperbanyak sekolah-sekolah sepak bola, maupun menggalakkan kompetisi usia dini," lanjutnya.

Suami Ibu Negara Iriana itu juga mendorong pembenahan total terhadap sistem dan tata kelola kompetisi sepak bola nasional agar lebih kompetitif, lebih berkualitas, yang mengusung fairplay.

Menurut dia, sistem kompetisi yang baik akan memunculkan bibit-bibit pemain muda dari berbagai daerah yang potensial.

"Saya sudah mendapatkan laporan banyak dari Ketua Umum PSSI dan kita optimistis dengan sistem dan cara yang akan kita benahi terus-menerus, kita meyakini bahwa sepak bola Indonesia ke depan akan lebih baik lagi," katanya.

"Kemudian juga pembenahan manajemen klub harus menjadi perhatian kita semuanya dan nanti kita akan juga minta masukan dan keinginan-keinginan dari PSSI seperti apa," lanjutnya.

Presiden juga meminta agar penyiapan infrasuktur stadion atau tempat latihan dapat memenuhi syarat.

"Saya sudah minta ke Menpora agar lapangan sepak bola di kampung-kampung, di desa-desa agar diperbaiki dan dijaga, dipertahankan sebagai ruang publik masyarakat," katanya.

Jangan sampai lapangan terbuka tersebut dialih fungsikan untuk kepentingan lain apalagi untuk kepentingan komersial dan sudah seharusnya jumlah lapangan justru semakin diperbanyak

Presiden berharap juga ke depan nanti BUMN terlibat dalam pembinaan persepakbolaan nasional ini juga.

"Saya kira perlu kita bahas bersama-sama," katanya.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home