Loading...
INDONESIA
Penulis: Ignatius Dwiana 06:34 WIB | Selasa, 09 Juli 2013

Pemimpin Sayap Kiri Mesir Mendukung Kudeta Militer

Hamdeen Sabahi (Foto Wikipedia)

KAIRO, SATUHARAPAN.COM – Hamdeen Sabahi, pemimpin sayap kiri at Tayar ash Shatbi al Masri (Gerakan Rakyat Mesir Sekarang, Egyptian Popular Current), mendukung kudeta militer atas Presiden terpilih Mohammed Morsi. Dia mengharapkan transisi jangka pendek untuk pemilihan presiden dan parlemen baru yang demokratis. Demikian seperti dilansir dari situs al Arabiya dan al Monitor.

Hamdeen Sabahi mengatakan tentara telah mengikuti kehendak rakyat dan tidak mencari kekuasaan untuk dirinya sendiri. "Tindakan ini telah menyebabkan rekonsiliasi antara rakyat dan tentara setelah keterasingan dalam waktu yang lama," katanya.

Kudeta militer atas Mohammed Morsi merupakan tuntutan jutaan rakyat Mesir. Angkatan bersenjata membekukan konstitusi, menempatkan Morsi dalam tahanan dan menunjuk Ketua Mahkamah Konstitusi, Adly Mansour, sebagai kepala negara sementara.

"Kami telah menyepakati sebuah jalan untuk memiliki konstitusi baru yang akan disusun oleh sebuah komite untuk mengamandemen konstitusi yang ditangguhkan dan mengubah pasal yang disengketakan. Setelah itu, orang akan memilih hal itu dalam referendum. Kemudian, akan ada pemilihan presiden, lalu pemilihan parlemen," katanya.

Hamdeen Sabahi menuduh Mohammed Morsi memakai kebijakan luar negeri yang salah dengan mengikuti Barat seperti mantan presiden Hosni Mubarak yang digulingkan dalam pemberontakan rakyat 2011. Sebelumnya, Hamdeen Sabahi membuat pernyataan bahwa Presiden Mohammed Morsi adalah Hosni Mubarak baru di bulan Maret 2013.

Dia menyalahkan Amerika Serikat yang mendukung Ikhwanul Muslimin lama setelah Mesir berbalik melawan presiden Islami. "Rakyat Mesir meyakini Amerika Serikat bertanggung jawab mendukung aturan yang ditolak rakyat yang mengambil legitimasi itu, dan Pemerintah Amerika harus menyadari itu," katanya.

Hamdeen Sabahi membela aksi angkatan bersenjata, Jenderal Ketua Abdel Fattah al Sissi, dan menilai dia berpihak pada rakyat dan tidak mencari kedudukan untuk dirinya sendiri.

"Di mana kedudukan Jenderal Sisi sekarang? Dia bukan presiden atau perdana menteri. Dia melindungi kehendak rakyat dan kita harus menghormatinya untuk itu. Inilah yang disebut tentara nasional, tidak untuk membuat kudeta," kata dia.

At Tayar ash Shatbi al Masri banyak terlibat dalam memprotes undang-undang baru Mesir hingga beberapa di antaranya tewas akibat bentrok dengan anggota Ikhwanul Muslimin yang merupakan pendukung Mohammed Morsi.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home