Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 19:24 WIB | Rabu, 22 Maret 2017

Pemimpin Tertinggi Iran Uraikan Visi Ekonomi Terbaru

Ilustrasi. CEO Iran Air Farhad Parvaresh menyampaikan pidatonya pada 11 Januari 2017 saat acara penyerahan pesawat Airbus A321 kepada Iran Air di pusat pengiriman Airbus di Colomiers, Prancis barat daya. (Foto: AFP)

TEHERAN, SATUHARAPAN.COM - Pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei menguraikan visi ekonominya “Made in Iran” pada Selasa (21/3), menyerukan larangan impor tertentu dan penghentian penyelundupan perdagangan senilai 15 miliar dolar AS (sekitar Rp 199,9 triliun).

Pidato tahunan di hari pertama tahun Persia di Iran setara dengan pidato kenegaraan presiden di Amerika, dan Khamenei memanfaatkannya untuk memberikan penjelasan lebih rinci mengenai seruannya untuk “ketahanan ekonomi,” yang menjadi tema utamanya dalam beberapa bulan terakhir.

“Mengimpor produk yang sudah ada di Iran harus dianggap haram secara agama dan hukum,” katanya kepada kerumunan massa di kota suci Mashhad.

Dia menyinggung soal barang selundupan yang merajalela di Iran, yang menurutnya senilai setidaknya 15 miliar dolar AS per tahun.

“Beberapa orang mengatakan 20-25 miliar dolar AS (sekitar Rp 266,5 - Rp 333,2 triliun),” katanya.

“Kita menginginkan kejayaan bagi negara kita, kesejahteraan dan keamanan di tingkat nasional. Tanpa ekonomi yang kuat, kita tidak dapat mencapai semua itu.”

Khamenei mengatakan pemerintah Presiden Hassan Rouhani layak mendapatkan pujian atas prestasi ekonominya selama tahun lalu, tapi pujiannya disampaikan dengan hati-hati.

“Data resmi tertentu tidak meyakinkan masyarakat. Kita harus melipatgandakan usaha kita.

Statistik menunjukkan bahwa inflasi turun, tapi pada saat yang sama pengangguran meningkat,” katanya.

Rouhani dipuji atas karena berhasil mengurangi inflasi dari 40 persen menjadi kurang dari 10 persen dan mengakhiri sanksi global melalui kesepakatan nuklir dengan negara-negara adidaya. (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home