Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 12:39 WIB | Rabu, 05 Oktober 2016

Pence Sebut Utang AS Bengkak karena Clinton

Mike Pence (kanan) dan Tim Kaine (kiri) saat debat cawapres di Virginia, hari Selasa (4/10) malam. (Foto: AP)

VIRGINIA, SATUHARAPAN.COM – Debat calon wakil presiden Amerika Serikat antara Michael Richard Pence dan Timothy Michael Kaine berlangsung panas dengan berbagai topik yang dipandu oleh moderator Elaine Quijan dari CBS News. Salah satunya adalah tentang utang negara yang membengkak.

Michael Richard Pence atau yang biasa disebut Mike Pence ini menyebut utang AS semakin membengkak karena ulah Hillary Clinton, calon presiden AS dari partai Demokrat ketika masih berada di dalam kabinet pemerintahan Obama di masa lalu.

“Saya pikir utang AS membengkak tidak lepas dari peran pemerintahan yang lalu di mana Clinton pernah menjadi bagian di dalamnya. Selama itu, kita mengalami utang nasional yang mengerikan hingga dua kali lipat,” kata dia dalam debat cawapres AS yang diselenggarakan di Longwood University, Virginia, hari Selasa (4/10) malam waktu setempat.

“Saya bangga saya berasal dari Indiana, negara bagian yang bekerja keras untuk menyeimbangkan anggaran. Kami memotong pajak, kami telah membuat rekor investasi di bidang pendidikan dan infrastruktur.”

Kemudian,  Pence membandingkannya dengan Kaine saat ia menjadi Gubernur di Virgina. Menurutnya, dengan upaya meningkatkan pajak, Kaine malah membuat Virginia berutang USD 2 juta. Berbeda saat ia menjadi Gubernur di Indiana, dia mengklaim pengangguran di negara bagian itu berkurang dua kali lipat.

Dilihat dari pengalaman Kaine, dia menilai program Clinton-Kaine yang ingin meningkatkan pendapatan pajak tidak akan berhasil.

Pence menyatakan, dia dan Donald Trump ingin memajukan ekonomi AS dengan cara yang sama yang pernah dilakukan pada tahun 1980-an yaitu menurunkan pendapatan pajak bagi keluarga yang bekerja, usaha kecil dan peternakan keluarga, mengakhiri perang batu bara, menghentikan Obamacare dan membatalkan semua perintah yang telah ditandatangani oleh Obama yang dinilai telah mencekik pertumbuhan ekonomi di AS.

Dia yakin dengan cara tersebut, perekonomian AS akan membaik. Ketika ekonomi tumbuh, saat itulah AS bisa berurusan dengan utang nasional.

“Ketika kita kembali ke 3,5 persen hingga 4 persen dengan rencana pertumbuhan ekonomi yang digagas oleh Trump, maka kita akan memiliki sumber daya untuk memenuhi kebutuhan bangsa kita di dalam maupun di luar negeri. Kita akan memiliki kemampuan untuk menurunkan utang nasional.”

Sementara itu, Kaine menjelaskan lima rencana yang akan diusungnya bersama Clinton. Pertama adalah berinvestasi di bidang manufaktur, infrastruktur dan penelitian energi bersih untuk masa depan.

Kedua, berinvestasi di bidang tenaga kerja dengan cara membebaskan biaya dari TK hingga perguruan tinggi untuk keluarga yang memiliki penghasilan di bawah USD 125.000 setahun.

Ketiga, mempromosikan keadilan dengan menaikkan upah minimum.

Keempat, mempromosikan pertumbuhan usaha kecil, seperti yang pernah dilakukan di Virginia. “Hillary dan saya dibesarkan dari keluarga yang memiliki bisnis kecil. Ayah saya memiliki toko besi dan bengkel las.”

Kelima, meringankan pajak bagi pekerja kelas menengah dan usaha kecil. Di sisi lain, dia akan meningkatkan beban pajak kepada orang kaya. (thewashingtonpost.com)

 

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home