Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 12:15 WIB | Jumat, 23 Mei 2014

Pendekar NU Isyaratkan Dukung Prabowo

Ketua Umum Pimpinan Pusat PSNU Pagar Nusa Aizudin Abdurrahman. (Foto: nu.or.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Para pendekar yang tergabung dalam organisasi Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa mengisyaratkan dukungannya kepada Bakal Calon Presiden RI Prabowo Subianto.

Bakal capres yang diusung koalisi yang dipimpin Partai Gerindra itu merupakan pembina organisasi pencak silat yang merupakan salah satu badan otonom di jajaran NU tersebut.

"Pemimpin harus memiliki muruah, yakni jiwa keperwiraan atau kesatria," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat PSNU Pagar Nusa Aizudin Abdurrahman di Jakarta, Jumat (23/5).

Cucu pendiri NU K.H. Hasyim Asy`ari itu mengatakan bahwa jiwa kesatria merupakan syarat bagi pemimpin untuk bisa menjaga agama, kekayaan negara, kedaulatan, keturunan atau generasi yang akan datang, serta martabat bangsa.

Selain itu, menurut dia, jiwa kesatria juga membuat seorang pemimpin tidak mudah ingkar dengan apa yang menjadi komitmennya.

Gus Aiz, demikian Aizudin akrab disapa, mengingatkan bahwa sejarah mencatat NU kerap dimanfaatkan di dalam perebutan kekuasaan untuk kemudian ditinggalkan begitu saja sehingga muncul istilah NU ibarat pendorong mobil mogok, yakni ditinggalkan sopir setelah mobil berjalan.

"Sejarah mencatat dan itu terus terulang dari waktu ke waktu. NU sering kali mengantarkan calon pemimpin meraih apa yang diinginkannya. Namun, kemudian ditinggalkan begitu saja," katanya.

Oleh karena itu, kata Gus Aiz, nahdiyin atau warga NU harus bisa bersikap dewasa di dalam menentukan pilihan karena kedewasaan dalam menentukan pemimpin berpengaruh pada nasib NU dan seluruh nahdiyin pada masa mendatang.

Ia pun berharap para guru dan ulama untuk mengajarkan kepada nahdiyin agar lebih dewasa dalam berpolitik, terlebih di tengah arus keterbukaan dan kebebasan informasi saat ini.

"Media sangat mudah membuat berhala, mudah sekali menyanjung, memuja, dan memuji untuk kemudian dihujat, dihina, dan dicaci maki," katanya. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home