Loading...
INSPIRASI
Penulis: Yustinus Yuniarto 00:00 WIB | Minggu, 03 November 2013

Pengemis dan Tukang Mi Pangsit

foto: kalapjajan.wordpress.com

SATUHARAPAN.COM – Ada  pemandangan tak biasa di lampu merah perempatan siang itu. Seorang wanita pengemis dan anak kecil usia sekitar 3 tahun duduk pas di bawah lampu merah.  Seorang laki-laki mendekati mereka dengan membawa  dua mangkuk makanan. Reaksi pertama dari kedua orang tersebut adalah bingung. Namun, tak lama kemudian mereka langsung memakannya dengan lahap. Tak sampai melihat makanan pemberiannya itu habis, laki-laki pemberi makanan pergi dari mereka dengan tersenyum melihat pemberiannya lahap dimakan.

Ketika menyaksikan hal itu saya dan keluarga yang menyaksikannya masih menganggapnya biasa. Kami sudah sering mengikuti acara bakti sosial untuk kaum gelandangan. Namun, yang membuat kami terharu adalah laki-laki pemberi makanan tersebut ternyata seorang tukang mi pangsit. Di sebuah sudut yang agak tertutup kami akhirnya melihat gerobaknya. Selesai memberi makan kedua pengemis itu, tukang mie pangsit menuju gerobaknya dan melanjutkan berjualan berkeliling. Tak ada sedikit pun proses jual beli layaknya pedagang dan pembeli. Yang kami lihat adalah proses memberi dan menerima tanpa syarat.

Saya membayangkan slogan ”kesetiakawanan sosial” yang dahulu sering digembar-gemborkan pejabat pemerintah sering kali kosong tanpa makna.  Penghasilan besar dan fasilitas mewah para pejabat tersebut ternyata tidak menjauhkan mereka dari korupsi.

Saya teringat kisah Janda Miskin yang memberikan 2 peser uangnya  untuk persembahan. Orang lain mencibir karena terlalu sedikit.  Namun, Sang Guru malah menjadikannya contoh sikap kepada murid-muridnya. Memang sedikit bagi orang kebanyakan, namun bagi si janda miskin uang itu adalah semua penghasilannya dalam sehari.

Pantas saja si tukang mie pangsit tersenyum ketika memberikan 2 mangkuk mie ayamnya kepada kedua pengemis di lampu merah. Mungkin  dia bahagia karena dapat memberi 2 mangkuk mi pangsit yang seharusnya menjadi penghasilannya yang tak seberapa hari itu.

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home