Loading...
EKONOMI
Penulis: Eben E. Siadari 17:58 WIB | Jumat, 24 Juli 2015

Penjualan Batik Lesu Sejak Ramadan

Pedagang batik di Pasar Berinngharjo, Yogyakarta (Foto: yogyakarta.panduanwisata.id)

SEMARANG, SATUHARAPAN.COM -  Kamar dagang dan industri (Kadin) Jawa Tengah menyatakan permintaan produk batik menurun sejak memasuki bulan Ramadan.

"Kalau untuk besaran penurunannya belum dapat saya sebutkan karena para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bertindak sebagai produsen masih menghitung penurunan tersebut," kata Manajer Perdagangan, Pelatihan, dan Pusat Informasi Kadin Jateng Gendut Marjoko di Semarang, Jumat.

Menurutnya, beberapa produksi UMKM yang mengalami peningkatan penjualan adalah makanan olahan dan pakaian muslim. Peningkatan tersebut terjadi menjelang Lebaran dimana tingkat konsumsi masyarakat terutama makanan mengalami peningkatan.

Sementara itu, pihaknya mengakui lesunya kondisi ekonomi ikut memengaruhi menurunnya permintaan produk UMKM oleh masyarakat. Menurutnya, karena kondisi tersebut sebagian masyarakat memilih untuk berbelanja barang sesuai dengan kebutuhan.

"Saat Lebaran tentu yang dibutuhkan adalah makanan dan pakaian muslim, sedangkan batik bukan menjadi barang pokok yang dibeli ketika Lebaran sehingga mereka memilih untuk menunda pembelian," katanya.

Meski mengalami penurunan, pihaknya terus memotivasi para pelaku UMKM khususnya pengrajin batik untuk tetap melakukan produksi.

Sebelumnya, untuk memperkuat pemasaran produk UMKM khususnya batik, pihaknya telah melakukan kerja sama dagang dengan Malaysia dan Singapura. Diharapkan, dari kerja sama dengan kedua negara tersebut, pasar batik akan semakin luas khususnya untuk pasar asing.

"Kami menganggap Singapura dan Malaysia berpotensi menjadi pasar yang besar bagi produk batik kita mengingat banyak dari warga negara tersebut merupakan orang Melayu, jadi seleranya hampir sama," katanya.

Pihaknya berharap agar para pengrajin batik di Jateng bisa meningkatkan produksi karena ke depan mereka harus memenuhi produk ke lebih banyak pasar.

"Diharapkan para pengrajin yang masih dalam skala kecil bisa segera melakukan ekspor sendiri sehingga keuntungannya lebih besar, kalau sekarang kan untuk pengrajin kecil masih kami ikutkan pada pengrajin besar yang kebetulan melakukan ekspor," katanya.(Ant)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home