Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 15:35 WIB | Kamis, 15 Oktober 2015

Penolakan Pabrik Semen, Warga Rembang akan Surati Jokowi

Penolakan Pabrik Semen, Warga Rembang akan Surati Jokowi
Koordinator JMPPK Rembang, Joko Prianto. (Foto: Melki Pangaribuan)
Penolakan Pabrik Semen, Warga Rembang akan Surati Jokowi
Tokoh agama KH. Mustofa Bisri (Gus Mus) ikut memberikan dukungan kepada Perwakilan warga Rembang yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK). (Foto: dok. JMPPK)

REMBANG, SATUHARAPAN.COM - Perwakilan warga Rembang yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) akan menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penolakan pembangunan pabrik semen PT. Semen Indonesia di Pegunungan Kendeng, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Surat yang akan dikirimkan warga Rembang itu berisikan rencana pembuktian lapangan terhadap gua alam yang dipersoalkan sekretaris perusahaan PT. Semen Indonesia, Agung Wiharto. Menurut koordinator JMPPK, Joko Prianto, Agung Wiharto menyatakan Gua Wiyu di Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang adalah lubang bekas tambang dan bukan gua alam.

“Sebagaimana dimuat di Majalah Tempo, pada 27 September 2015, Agung Wiharto menyatakan Gua Wiyu di Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang adalah lubang bekas tambang, bukan merupakan Gua alam,” kata Joko Prianto dalam keterangan tertulis yang diterima satuharapan.com, hari Kamis (15/10).

Oleh karena itu, Joko Prianto menantang Agung Wiharto untuk melakukan pembuktian lapangan atas pernyataan tersebut pada tanggal 22 Oktober 2015 di lokasi yang dimaksud.

“Kami siap melakukan pembuktian lapangan atas keberadaan goa, ponor, dan sungai bawah tanah di sekitar kawasan Cekungan Air Tanah Watuputih yang tidak disebut dalam dokumen AMDAL PT. Semen Indonesia. Kami akan menunggu kedatangan pihak semen di tenda perjuangan tanggal 22 oktober 2015 dan nanti bersama-sama menuju lokasi yang dimaksud,” kata Joko Prianto.

Upaya kami ini, lanjut Joko Prianto, merupakan bentuk mencari keadilan dan kebenaran, selain itu sebagai upaya untuk membuktikan kecintaan kami terhadap kelestarian lingkungan. Menurut dia, pernyataan Agung Wiharto mengenai gua Wiyu sebagai lubang bekas tambang perlu dibuktikan bersama supaya tidak menjadikan fitnah untuk semua pihak.

“Mari kita buktikan di lapangan biar semua pihak tahu siapa yang tidak jujur, karena pembuktian ini bagian dari upaya untuk penyelamatan lingkungan,” kata Joko Prianto.

Joko Prianto mengatakan, surat tantangan kami akan diantarkan langsung ke kantor PT. Semen Indonesia di Rembang, dan kepada dinas-dinas terkait di Kabupaten Rembang. Adapun surat untuk Presiden Jokowi dan menteri-menteri terkait akan dikirimkan melalui kantor POS Indonesia.

“JMPPK akan memberikan surat tantangan kepada sekretaris perusahaan PT. Semen Indonesia Agung Wiharto dan ditembuskan kepada Presiden Joko Widodo, Gubernur Jawa Tengah, Bupati Rembang dan beberapa kementerian terkait dan dinas terkait di provinsi Jawa Tengah dan kabupaten Rembang,” kata Joko Prianto.

“Sebagai dukungan, terhadap upaya pembuktian tersebut kepala Desa Timbrangan dan tokoh agama KH. Mustofa Bisri (Gus Mus) ikut memberikan dukungan karena menyangkut pelestarian lingkungan,” kata koordinator JMPPK itu menambahkan.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home