Loading...
SAINS
Penulis: Elvis Sendouw 13:19 WIB | Senin, 08 September 2014

Penyaluran Buku Jadi Kendala Kegiatan Belajar

Guru mendata buku Kurikulum 2013 mata pelajaran IPA SMP Kelas VIII yang baru datang untuk dibagikan kepada siswa di Pepustakaan SMPN 01 Jombang, Jawa Timur, Rabu (3/9). Sekolah tersebut baru menerima lima dari 18 mata pelajaran dari buku Kurikulum 2013 yang diajarkan untuk Kelas VII dan Kelas VIII akibat keterlambatan pengiriman. (Foto: Antara)

PADANG, SATUHARAPAN.COM - Permasalahan penyaluran buku Kurikulum 2013 menjadi kendala dalam kegiatan belajar-mengajar di sejumlah daerah di Sumatera Barat, kata Kepala Dinas Kabupaten Kepulauan Mentawai Sumarno.

"Permasalahannya sampai saat ini buku belum sampai. Guru-guru di sini kesulitan mengajar," ujar Kepala Dinas Kabupaten Kepulauan Mentawai Sumarno di Tua Pejat, Senin (8/9).

Sumarno mengaku sudah memesan sejak Juli, namun hingga saat ini buku tersebut belum juga tiba. Untuk sementara, guru menggunakan bahan ajar yang diberikan pada saat pelatihan guru.

"Kalau untuk mengunduh susah, karena di sini jaringan telekomunikasi rusak sejak tiga hari lalu. Jangankan untuk Internet, untuk menelepon saja susah," dia menjelaskan, sambil mengharapkan buku Kurikulum 2013 itu segera disalurkan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Padang Indang Dewata juga menyampaikan kekhawatirannya murid-murid hingga kini belum mendapatkan buku.

"Memang untuk yang awal pelajaran sudah ada. Tapi, sebentar lagi mau ujian tengah semester (UTS), anak-anak belum ada buku pegangan," Indang mengeluhkan.

Dia menjelaskan distribusi buku Kurikulum 2013 di Padang, untuk SD sudah 100 persen, tetapi untuk SMP dan SMA masih nol persen.

Kesulitan senada juga disampaikan Kepala Dinas Kabupaten Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar, yang mengatakan lambannya distribusi buku sebagai permasalahan utama kegitan belajar-mengajar.

"Bagaimana mau mengajar, kalau buku pegangan tidak ada," kata Rusma.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan, Musliar Kasim, mengakui lambannya distribusi buku tersebut. Mantan Rektor Universitas Andalas itu menambahkan pihaknya sudah berupaya agar distribusi itu cepat selesai. 

"Kami sudah melakukan berbagai upaya, seperti menaruh staf kami di percetakan untuk langsung mengawal buku. Kemudian, kalau percetakan ada masalah seperti kekurangan kertas, kami langsung telepon perusahaan kertas," Musliar menegaskan.

Kendala lainnya adalah sedikitnya percetakan yang bisa mencetak buku itu. Percetakan yang bisa hanyalah perusahaan yang juga mencetak koran.

"Selain itu keterlambatan juga disebabkan lambannya pemesanan," jelas Musliar. 

Wamendikbud berkunjung ke berbagai wilayah di Sumatera Barat sejak Sabtu (6/9).

Kurikulum 2013 diterapkan secara keseluruhan mulai Tahun Ajaran 2014/2015. Namun, penerapan kurikulum itu dibayangi oleh terlambatnya pengiriman buku kurikulum itu ke sekolah-sekolah. (Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home