Loading...
FOTO
Penulis: Elvis Sendouw 19:45 WIB | Kamis, 19 Februari 2015

Perayaan Tahun Baru Imlek 2566 di Vihara Dharma Bakti

Perayaan Tahun Baru Imlek 2566 di Vihara Dharma Bakti
Umat Tionghoa bersembayang dalam perayaan Imlek 2566 di Vihara Dharma Bakti, Petak Sembilan, Jakarta. (Foto-Foto: Elvis Sendouw)
Perayaan Tahun Baru Imlek 2566 di Vihara Dharma Bakti
Tahun kamnbing kayu yang menurut kepercayaan etnis Tionghoa sebagai tanda keberuntungan serta melambangkan perdamaian.
Perayaan Tahun Baru Imlek 2566 di Vihara Dharma Bakti
Dengan mempersembahkan doa dan dupa mereka menyampaikan segala permohonannya untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan..
Perayaan Tahun Baru Imlek 2566 di Vihara Dharma Bakti
Banyak dari warga Tionghoa meminta untuk kedamaian bagi Indonesia.
Perayaan Tahun Baru Imlek 2566 di Vihara Dharma Bakti
Tradisi pembagian angpao dihiasi dengan ratusan pengemis yang berburu angpao.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Masyarakat Tionghoa sembahyang menyambut tahun baru Imlek 2566 di Vihara Dharma Bakti, Petak Sembilan, Jakarta, Kamis (19/2). Tahun baru Imlek 2566 tersebut jatuh pada tahun Kambing kayu yang menurut kepercayaan etnis Tionghoa sebagai tanda keberuntungan serta melambangkan perdamaian. 

Suasana di halaman Vihara sangat ramai. Tidak hanya dipenuhi ratusan umat yang sembahyang tapi juga kesempatan ini digunakan oleh pecinta fotografi untuk menyalurkan hobinya mengambil gambar-gambar menarik. Ornamen Vihara yang didominasi warna merah sangat menarik perhatian komunitas fotografi untuk mengambil gambar.

Tak hanya itu pula tradisi Imlek pun tak lepas dari pembagian angpao, acara yang menjadi incaran bagi para kaum pengemis di Ibu Kota yang sejak dari matahari belum terbit sudah berbondong-bondong menuju Vihara tersebut. Mereka rela jauh-jauh dari berbagai wilayah bahkan ada yang dari Bogor hanya untuk mendapatkan angpao.

Ima (30) salah satunya harus rela datang pagi untuk mengejar angpao dari Bogor menuju Jakarta. "Saya dari Bogor Bang, kesini naik kereta paling pertama jam 04:30 sampai di Satsiun Kota saya jalan menuju petak 9 untuk mendapatkan tempat paling depan supaya saya dapat angpao lebih cepat  dan bisa kebagian," kata Ima.

Memang tradisi pembagian angpao sudah menjadi rutinitas di saat perayaan Imlek. Selain kue keranjang tradisi bagi-bagi angpao salah satu yang ditunggu-tunggu oleh anggota keluarga. Pada zaman dulu, angpao biasanya berupa manisan, bonbon dan makanan.

Seiring dengan perkembangan zaman, orang tua merasa lebih mudah memberikan uang dan membiarkan anak-anak memutuskan hadiah apa yang akan mereka beli.

Tradisi memberikan uang sebagai hadiah ini muncul sekitar zaman Ming dan Qing. Dalam satu literatur dituliskan bahwa anak-anak menggunakan uang untuk membeli petasan, manisan, kue-kue. Tindakan ini juga meningkatkan peredaran uang dan perputaran roda ekonomi di Tiongkok di zaman tersebut.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home