Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 08:26 WIB | Rabu, 12 Agustus 2020

Perdana Menteri Mauritania Mundur di Tengah Penyelidikan Korupsi

Kota Nouakchott, Mauritania. (Foto: dok. Reuters)

NOUAKCHOTT, SATUHARAPAN.COM-Presiden Mauritania, Mohamed Ould Cheikh El Ghazouani, pada melakukan perombakan pemerintah, menggantikan perdana menterinya setelah setahun menjabat. Kantor berita resmi negara bagian Sahara, AMI, mengatakan Perdana Menteri Ismail Ould Bedda Ould Cheikh Sidiya mengajukan pengunduran diri pemerintah kepada presiden.

Mohamed Ould Bilal, mantan penasihat politik, ditunjuk sebagai penggantinya dan "bertugas membentuk pemerintahan," kata seorang pejabat di kepresidenan. Namun alasan pengunduran diri yang mengejutkan itu tidak segera jelas.

Ghazouani menggantikan presiden lama Mohamed Ould Abdel Aziz, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala staf dan menteri pertahanan, pada 1 Agustus 2019.

Aziz pertama kali berkuasa melalui kudeta militer pada tahun 2008, kemudian memenangkan pemilu pada tahun 2009, diikuti oleh kudeta lainnya pada tahun 2014.

Sistem politik di Mauritania telah diguncang tahun ini oleh penyelidikan parlemen terhadap dugaan korupsi dalam pemerintahan mantan Presiden Mohamed Ould Abdel Aziz, yang mengundurkan diri tahun lalu setelah satu dekade berkuasa.

Sekutu dekatnya Mohamed Ould Ghazouani memenangkan pemilihan untuk menggantikannya, tetapi Abdel Aziz dengan cepat menemukan tindakan pemerintahnya, termasuk kesepakatan yang melibatkan proyek minyak lepas pantai, di bawah pengawasan parlemen.

Penyidik ​​pada hari Rabu pekn lalu memberikan laporan yang mendokumentasikan temuan mereka kepada jaksa penuntut umum. Laporan tersebut belum dipublikasikan tetapi beberapa menteri saat ini ditanyai tentang dugaan korupsi yang terjadi dalam pengawasan mereka saat menjabat dalam posisi senior di pemerintahan Abdel Aziz.

Dalam sambutan singkatnya kepada wartawan pada hari Kamis, Perdana Menteri Ismail Ould Cheikh Sidiya mengatakan dia telah mengajukan pengunduran diri pemerintah kepada Ghazouani tetapi tidak memberikan penjelasan. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home