Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 19:03 WIB | Rabu, 23 September 2015

Perjalanan Sosok Adnan Buyung Nasution

Perjalanan Sosok Adnan Buyung Nasution
Adnan Buyung Nasution saat hadir dalam pembahasan Rencana Undang Undang (RUU) Organisasi Masyarakat (Ormas) yang menolak untuk disahkan yang digelar di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Jakarta pada, Minggu (30/6/2013) (Foto: Dok. www.satuharapan.com/ Dedy Istanto).
Perjalanan Sosok Adnan Buyung Nasution
Ketua tim penasihat hukum terdakwa Anas Urbaningrum, Adnan Buyung Nasution saat mendengarkan keterangan saksi Mindo Rosalina Manulang terkait dengan dugaan korupsi projek Hambalang di Pengadilan Tipikor Jakarta. (Foto: Dok.www.satuharapan.com/Dedy Istanto).
Perjalanan Sosok Adnan Buyung Nasution
Anas Urbaningrum (kanan) bersama dengan kuasa hukumnya Adnan Buyung Nasution (kiri) saat tiba di gedung KPK Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (5/5) untuk memenuhi panggilan dalam menjalani pemeriksaan oleh penyidik KPK terkait dengan kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) Hambalang. (Foto: Dok.www.satuharapan.com/Dedy Istanto).
Perjalanan Sosok Adnan Buyung Nasution
(Foto Arsip) Kuasa Hukum Asosiasi Pilot Garuda (APG) Adnan Buyung Nasution memberikan keterangan pers seputar rencana mogok pilot Garuda Indonesia di Jakarta, Rabu (27/7/2011). Pengacara senior Adnan Buyung Nasution meninggal dunia karena sakit ginjal di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan pada Rabu (23/9/2015) sekitar pukul 10.15 WIB. ANTARA FOTO/Andika Wahyu

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sosok lantang melawan penindasan dan membela keadilan melekat di hati seorang pria kelahiran Jakarta 20 Juli 1934 yaitu Prof. Dr. H. Adnan Buyung Nasution yang memiliki nama lengkap Adnan Bahrum Nasution. Adnan adalah seorang pengacara atau advokat sekaligus aktivis yang telah mendirikan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) untuk memberikan wadah kepada para advokat muda yang memberikan bantuan hukum kepada masyarakat.

Karirnya sebagai seorang aktivis hukum dimulai saat menjabat sebagai Jaksa dan Kepala Hubungan Masyarakat Kejaksaan Agung pada tahun 1957 sampai dengan 1968. Kemudian sempat menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Sementara dan Majelis Permusyawaratan Masyarakat Sementara (DPRS/MPRS) pada tahun 1966 sampai 1968.

Selain aktif di pemerintahan, Adnan juga memberikan perhatian terhadap organisasi yang dibentuknya dan menjadi Direktur serta Dewan Pengurus LBH pada tahun 1970 sampai 1986 dan menjabat sebagai Ketua Yayasan Lembaga Hukum Indonesia (YLBHI) pada tahun 1981 sampai 1983. Dan terakhir pada tahun 2007 sampai 2009 Adnan ditunjuk sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden dalam bidang Hukum pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Keberpihakkannya terhadap penindasan serta ketidakadilan negara terhadap masyarakat sipil dipegang teguh dengan mendirikan lembaga advokat dan konsultan hukum Adnan Buyung & Associates sejak tahun 1969 sampai sekarang. Sejumlah kasus ditangani Adnan Buyung diantaranya Anas Urbaningrum, Bibit dan Chandra Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), serta Gayus Tambunan dan masih banyak lagi.

Adnan Buyung Nasution telah meninggal dunia pada hari Rabu (23/9) di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan pukul 10.15 WIB. Adnan yang sempat dirawat awalnya mengalami sakit pada gigi sejak hari Jumat (18/9) lalu. Adnan meninggal di usia 81 tahun meninggalkan seorang istri Tengku Sabariah Sabaroedin dan tiga orang anak diantaranya Mauldy Donggur Rinanda Nasution, Rasyid Alam Perkasa Rinanda Nasution dan Pia Ariestiana Rinanda Nasution.

Jenazah Adnan Buyung Nasution rencananya hari Kamis (24/9) dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan seusai pelaksanaan shalat Idul Adha. Saat ini jenazah masih disemayamkan di rumah duka di Jalan Poncol Lestari, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. (Wikipedia)

 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home