Loading...
EKONOMI
Penulis: Eben Ezer Siadari 16:05 WIB | Selasa, 02 Desember 2014

Pertamina Diminta Kelola Sendiri Blok Mahakam

Ahmad Erani Yustika (tengah) (Foto: dok.satuharapan.com/Ignatius Dwiana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) meminta PT Pertamina (Persero) mengelola sendiri Blok Mahakam, Kalimantan Timur, setelah 2017.

Direktur Eksekutif Indef Ahmad Erani Yustika di Jakarta, Selasa (2/12), mengatakan pemerintah telah mendengar aspirasi sebagian besar kalangan agar tidak memperpanjang kontrak Total E&P Indonesie di Mahakam.

"Kami sambut baik langkah pemerintah yang memberikan Mahakam ke Pertamina. Ini sesuai dengan tuntutan kita selama ini," katanya.

Selanjutnya, Erani yang juga Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang mengharapkan, Pertamina mengelola sendiri Mahakam.

"Pertamina sudah menyatakan sanggup mengelola Mahakam, sehingga sebaiknya pemerintah memberikan kesempatan kepada anak bangsa sendiri," katanya.

Menurut dia, pemerintah hanya perlu mengawal Pertamina dalam mengembangkan Mahakam, sehingga produksi tetap terjaga dan bahkan meningkat.

Namun demikian, ia menambahkan, kalaupun opsi kerja sama dengan Total yang diambil, Pertamina dan juga negara harus mendapatkan keuntungan yang maksimal. "Pertamina juga harus tetap mayoritas dan operator," ujarnya.

Anggota Komisi VII DPR dari Partai Nasdem Kurtubi juga meminta hal yang sama. "Total sudah kelola 50 tahun, sehingga sudah seharusnya Pertamina kelola sendiri saja," katanya.

Menurut dia, kandungan migas Mahakam masih cukup besar, sehingga kalau Pertamina kelola sendiri akan memberikan manfaat maksimal.

Ia meminta pemerintah segera mengeluarkan keputusan yang memberikan 100 persen hak partisipasi Mahakam ke Pertamina.

Sebelumnya, geolog yang juga mantan Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Rovicky Dwi Putrohari mengatakan, cadangan migas Mahakam masih cukup besar.

Menurut dia, dengan teknologi tekanan tinggi dan temperatur tinggi (high pressure and high temperature/HPHT), cadangan Mahakam bisa diambil lebih banyak.

Ia mencontohkan, Blok Cepu, Bojonegoro yang sebenarnya lapangan tua, namun setelah dilakukan teknologi HPHT ditemukan cadangan besar.

Pertamina sudah mengirim surat resmi kesiapan mengelola 100 persen Mahakam setelah 2017 kepada Menteri ESDM Sudirman Said.

BUMN migas itu memiliki kemampuan teknis dan finansial mengelola Mahakam.

Pertamina juga punya pengalaman meningkatkan produksi blok lepas pantai ONWJ dan WMO pascapengambilalihan.

Saat ini, Pertamina sedang melakukan "data room" Mahakam untuk memahami kondisi teknis dan operasional dari wilayah kerja tersebut.

Pertamina akan mengirimkan proposal pengelolaan Mahakam secara komprehensif dalam waktu tiga bulan mendatang.(Ant)

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home