Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 15:01 WIB | Jumat, 24 Juni 2016

Perundingan Pemerintah dengan Guru di Meksiko Alami Kebuntuan

Perundingan Pemerintah dengan Guru di Meksiko Alami Kebuntuan
Polisi Federal Meksiko bentrok dengan guru yang memprotes reformasi pendidikan dan penangkapan dua pemimpin mereka di negara bagian Oaxaca, 19 Juni 2016. Sedikitnya enak orang tewas dan belasan orang cedera saat polisi bentrok dengan ribuan guru yang memblokade dalam sebuah unjuk rasa di selatan Meksiko pada Minggu, membuat polisi terluka. Patricia Castellanos/AFP
Perundingan Pemerintah dengan Guru di Meksiko Alami Kebuntuan
Sebuah sepeda motor yang hangus terbakar tergeletak di luar kantor balai kota di Nochixtlan, Negara Bagian Oaxaca, Meksiko pada 21 Juni 2016, pascagelombang protes guru. Ribuan guru melakukan aksi protes di selatan Meksiko pada Senin untuk mengecam tewasnya delapan orang setelah aksi kekerasan berdarah, yang diklaim polisi dilakukan oleh para pria bersenjata tak dikenal. Hector Guerrero/AFP
Perundingan Pemerintah dengan Guru di Meksiko Alami Kebuntuan
Anggota Kepolisian Federal Meksiko bentrok dengan para guru yang memprotes reformasi pendidikan dan penahanan dua pemimpin mereka dia Negara Bagian Oaxaca pada 19 Juni 2016. Sedikitnya tiga orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka ketika polisi membubarkan aksi blokade jalan ribuan guru di Meksiko selatan pada Minggu. STR/AFP

MEKSIKO, SATUHARAPAN.COM - Perundingan antara pemerintah dan guru yang memprotes reformasi pendidikan berakhir tanpa kesepakatan pada hari Rabu (22/06), seperti dikatakan beberapa pejabat setempat.

Pemerintah mengumumkan perundingan tersebut pada pekan ini, setelah 10 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka dalam kerusuhan pada hari Minggu (19/6) di negara bagian selatan Oaxaca, tempat serikat guru radikal CNTE memblokir sejumlah jalan untuk memprotes reformasi pendidikan Presiden Enrique Pena Nieto.

Menteri Dalam Negeri Miguel Angel Osorio Chong mengatakan pertemuan itu bertujuan mencari “jalan keluar” atas kebuntuan itu, bukan mengubah reformasi.

“Kami mengatakan kepada mereka bahwa ada undang-undang yang wajib kita patuhi dan hormati sebagai pegawai negeri,” katanya setelah pertemuan itu, menambahkan pembicaraan akan dimulai kembali pada Senin.

Pertemuan dihadiri 30 guru dari CNTE, yang sudah memprotes reformasi bersejarah Pena Nieto yang diberlakukan pada 2013 selama berbulan-bulan. Reformasi tersebut mewajibkan pendidik untuk menjalani evaluasi kinerja.

Pemerintah mengatakan reformasi itu bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan, namun serikat memandangnya sebagai upaya untuk memecat guru dan memprivatisasi sistem pendidikan. (AFP)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home