Loading...
SAINS
Penulis: Francisca Christy Rosana 11:10 WIB | Sabtu, 02 Mei 2015

Pesan Anies Baswedan di Hari Pendidikan Nasional

Mendikbud Anies Baswedan. (Foto: Dok. satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan berpesan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tak memandang pendidikan sebagai sebuah program. 

Di Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh hari ini (2/5) dengan tema "Pendidikan sebagai Gerakan Pencerdasan dan Penumbuhan Generasi Berkarakter Pancasila", Anies berharap masyarakat memandang pendidikan sebagai sebuah gerakan. 

"Gerakan artinya pendidikan harus dipandang sebagai ikhtiar kolektif seluruh bangsa. Karena itu pendidikan tidak bisa dipandang sebagai sebuah program. Di sinilah kita ingin menumbuhkan rasa memiliki oleh semua kalangan," ujar Anies dalam pidatonya yang diunggah melalui akun Youtube, Jumat (1/5) malam. 

Untuk itu ia mengajak semua kalangan, khususnya masyarakat yang tidak bekerja di bidang pendidikan turut hadir ke institusi pendidikannya masing-masing. Masyarakat diajak berbagi kisah inspiratif. Dengan berbagi, Anies yakin iuran kehadiran masyarakat untuk terjun ke institusi pendidikan dapat memajukan dunia pendidikan Indonesia. 

"Di hari pendidikan ini kita ingin semua merasa punya tanggung jawab untuk memajukan kualitas manusia Indonesia. Mari kita buat sekolah-sekolah kita seperti taman, tempat belajar yang penuh tantangan, tapi menyenangkan," ujar Anies dalam video itu. 

Bila gerakan ini dilakukan bersama-sama, cucu dari pejuang kemerdekaan Abdurrahman Baswedan itu yakin bangsa Indonesia akan maju dan hulu kemajuan bangsa ada di pendidikan. 

"Karena itu kita harus perhatikan pendidikan karena pendidikan adalah peluang untuk hidup lebih baik. Pendidikan seperti tangga berjalan yang mengantarkan kita meraih kesejahteraan," ujar Anies. 

Lebih lanjut Anies berpesan agar pola pikir masyarakat terjadap kekayaan bumi Nusantara diubah. Menurutnya, aset terbesar yang dimiliki Indonesia bukan kekayaan alam seperti tambang dan hutan, tetapi manusia Indonesia. 

Cara berpikir yang memandang kekayaan alam sebagai kekayaan utama bangsa baginya adalah cara berpikir kaum kolonial. 
"Mereka dahulu hanya memikirkan kekayaan alam karena memang mereka hadir untuk menyedot dan mengeruk isi bumi Nusantara karena itulah mereka perhatikan kekayaan alam, tetapi tidak pedulikan kualitas manusianya,"kata inisiator Indonesia Mengajar itu. 

Anies mengungkapkan, setelah 70 tahun Indonesia merdeka, kemerdekaan sesungguhnya bukan hanya untuk menggulung kolonialisme, tapi untuk menggelar kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia melalui pendidikan. 

"Wajah masa depan bangsa kita ada di ruang kelas," kata Anies. 

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home