Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Bayu Probo 09:06 WIB | Senin, 04 Agustus 2014

Pesepak Bola Legendaris Palestina Korban Bom Israel

Ahed Zaquot, mantan bintang sepak bola Palestina, sebelum menjadi korban keganasan pasukan Israel, ia adalah pelatih Federasi Sepak Bola Palestina. (Foto: huffingtonpost.com)

GAZA, SATUHARAPAN.COM – Pesepak bola legendaris Palestina menjadi salah satu dari banyak korban dalam krisis Gaza yang sedang berlangsung.

Ahed Zaqout tewas ketika sebuah bom Israel, Kamis (31/7), menghantam apartemennya saat ia tengah tidur. Mantan gelandang berusia 49 tahun ini bekerja sebagai pelatih dan menjalankan program olahraga Palestina di Gaza dan diyakini tidak terlibat secara politik dengan Hamas.

Khaled Zaher, seorang wartawan olahraga Gaza mengatakan kepada Reuters: "Palestina telah kehilangan salah satu pemain terbaiknya, ia mungkin gelandang terbaik yang pernah kita miliki."

Karier Zaqout mencorong saat tim Palestina bermain melawan tim Prancis yang bertabur bintang—termasuk Michel Platini—pada tahun 1994, empat tahun sebelum secara resmi diakui oleh FIFA.

Meskipun kesulitan jelas membayangi tim sepak bola di daerah yang sering bergolak, Palestina mencapai peringkat tertinggi sepanjang masa, yaitu 85, pada Juli.

Lebih dari 1.650 warga Palestina telah tewas sejak serangan Israel dimulai pada 8 Juli, sebagian besar warga sipil dan banyak dari mereka anak-anak.

Pesepak Bola Lain Jadi Korban

Bulan lalu Mona Dabdoob, sekretaris jenderal Federasi Pemain Sepak Bola Palestina mempresentasikan kondisi mereka kepada kepala FIFA saat bertemu di Brasil. Ia menceritakan pembatasan dan serangan dari Israel pada sepak bola Palestina.

FIFA memutuskan sanksi terhadap Israel, dan mengatakan pihaknya akan memantau dugaan pelanggaran negara itu terhadap sepak bola Palestina, termasuk mencegah pemain dari bepergian ke dan dari pertandingan.

Pada Januari dua pemain muda Palestina dari Abu Dis FC, ​​Jawhar Nasser Jawhar (19) dan Adam Abd al-Raouf Halabiya (17), dilaporkan ditembak oleh penembak jitu Israel. Mereka dipukuli dan diserang anjing militer Israel saat berjalan pulang setelah latihan. "Tidak ada peringatan, tidak ada identifikasi," kata Jawhhar.

Dalam sebuah wawancara dengan Belfast Telegraph, Adam mengatakan awalnya ia ditembak di kaki. Saat Jawhar berusaha menyeretnya ke tempat yang aman, ia ditembak berulang kali di tangan dan kaki—11 kali. Adam ditembak sekali di lutut dan dua kali di kaki yang lain. Para remaja itu mengatakan mereka berbaring berteriak, lalu pasukan Israel melepaskan anjing untuk menyerang mereka. (huffingtonpost.com/ belfasttelegraph.co.uk)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home