Loading...
INDONESIA
Penulis: Sabar Subekti 10:24 WIB | Jumat, 07 Januari 2022

Petugas Tembak Satu Anggota Mujahidin Indonesia Timur

Petugas Tembak Satu Anggota Mujahidin Indonesia Timur
Kapolda Sulteng, Irjen Pol Rudy Sufahriadi saat konferensi Pers terkait barang bukti yang diamankan Satgas Madago Raya di Mapolres Parigi Moutong, Selasa 04/01. (Foto: Humas Polda Sulteng)
Petugas Tembak Satu Anggota Mujahidin Indonesia Timur
Empat anggota MIT Poso yang diburu Satgas Madago Raya, termasuk Ahmad Panjang. (Foto: Antara)

PALU, SATUHARAPAN.COM-Satuan Tugas Operasi Madago Raya kembali kontak senjata dengan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah, dan dilaporkan menembak hingga tewas salah satu dari mereka.

Hal itu dibenarkan Kepala Satuan Tugas Humas Operasi Madago Raya, Komisaris Besar Polisi Didik Supranoto, hari Selasa (4/1).

Terjadi kontak tembak dengan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang. DPO (daftar pencarian orang) dari MIT Poso termasuk Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias Hasan Pranata, dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.

Ahmad Panjang ditembak mati oleh tim gabungan polisi dan militer di dekat dusun Uempasa di Kabupaten Parigi Moutong, yang berbatasan dengan Kabupaten Poso, di Provinsi Sulawesi Tengah, kata Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi dalam konferensi Pers di Mapolres Parigi Moutong.

Mujahidin Indonesia Timur telah mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan petugas polisi dan warga minoritas Kristen, beberapa korban dibunuh dengan cara dipenggal. Dan kelompok ini juga telah berjanji setia kepada ISIS.

Baku tembak pada hari Selasa terjadi empat bulan setelah pasukan keamanan membunuh dua gerilyawan dalam baku tembak hutan lainnya, termasuk Ali Kalora, pemimpin kelompok itu, yang merupakan salah satu gerilyawan paling dicari.

“Kami masih mencari tiga tersangka anggota kelompok yang masih tersisa,” kata Sufahriadi, “Kami mendesak mereka untuk segera menyerah atau kami akan terus memburu mereka.”

Rudy Sufahriadi menunjukkan puluhan barang bukti yang diamankan dari DPO Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, termasuk sebuah parang dan bom, pakaian, alat masak, bumbu dapur, senter, baterai, obat-obatan, perlengkapan kemping, korek, dan uang tunai Rp 202.200.

“Hasil identifikasi jenazah menunjukkan itu adalah Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang,” kata  Rudy Sufahriadi dan ditambahkan bahwa ketika pengejaran terlihat dua DPO, namun salah satu di antara mereka berhasil melarikan diri.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home