Loading...
DUNIA
Penulis: Eben Ezer Siadari 16:27 WIB | Kamis, 01 Januari 2015

Pidato Tahun Baru Angela Merkel Kutuk Gerakan Anti Islam

Beberapa anggota stafnya menonton dalam proses pengambilan gambar dan suara Angela Merkel untuk menyampaikan pidato tahun baru (Foto: Reuters)

BONN, SATUHARAPAN.COM - Kanselir Jerman, Angela Merkel dalam pidato tahun barunya mengajak warganya untuk menolak menghadiri unjuk rasa menentang apa yang disebut Islamisasi Eropa.

Dia mengutuk gerakan itu dan menyebutnya  menyebarkan kebencian terhadap orang non-kulit putih dan non-Kristen.

Sebuah kelompok yang menamai diri Patriotik Eropa Melawan Islamisasi Barat atau PEGIDA, berulang kali melakukan unjuk rasa  mingguan di Dresden, Jerman sebelah timur, dan dukungan terhadap gerakan ini semakin meningkat dari hari ke hari bila dilihat dari jumlah peserta demonstrasi.

Sekitar 17.500 orang menghadiri demonstrasi yang mereka lakukan pada 22 Desember lalu.

Gerakan ini telah mengadopsi slogan Jerman Timur, "Wir sind das Volk" (Kami adalah rakyat) - yang dulu digunakan untuk memprotes pemerintahan Komunis sebelum runtuhnya Uni Soviet.

Dalam beberapa waktu belakangan Jerman telah mendorong imigrasi dan menyambut pengungsi dari Timur Tengah - sekitar 200.000 orang yang masuk ke negara itu sepanjang tahun 2014. Sebagian besar mereka melarikan diri dari konflik di Irak dan Suriah.

Merkel sebelumnya telah mengungkapkan kekhawatirannya terhadap gerakan yang menyebut dirinya gerakan anti-Islamisasi Barat tersebut. Namun, belum pernah selugas dalam pidatonya kali ini.

Merkel mengatakan, ketika para pengunjuk rasa mengutip slogan 'Wir sind das Volk,' itu memiliki makna bahwa, "Anda tidak berhak karena warna kulit Anda dan agama Anda."

Dia melanjutkan: "Itulah sebabnya saya mengatakan kepada semua orang yang pergi ke demonstrasi tersebut:.. Jangan ikuti orang-orang yang menyerukan hal ini terlalu sering, ada prasangka, ada ketidak pedulian atau bahkan kebencian di dalam hati mereka."

Teks pidato Merkel sudah dilansir sehari sebelum disampaikan pada malam pergantian tahun. Ia menjelaskan bahwa konflik di Suriah, munculnya kelompok yang menamai diri Negara Islam Irak dan Suriah atau NIIS dan  wabah Ebola, merupakan  perang dan krisis yang menyebabkan lebih  banyak lagi pengungsi pada tahun 2014 dibandingkan masa-masa sebelumnya sejak Perang Dunia II.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home