Loading...
INDONESIA
Penulis: Prasasta Widiadi 09:59 WIB | Minggu, 21 Juni 2015

PIKI Ingin Sebarluaskan Keadilan Berdasar Etika

Ketua Umum Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI), Baktinendra Prawiro (kiri) dan Mantan Ketua Umum PIKI, Cornelis D. Ronowidjojo (kanan) pada Ibadah Syukur dan Serah Terima Jabatan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PIKI, yang berlangsung di Lantai 6 Gedung Sinar Kasih, Jalan Dewi Sartika, Jakarta, Sabtu (20/6). (Foto: Prasasta Widiadi).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI) berkomitmen menyebarluaskan pesan bahwa keadilan di Indonesia tidak hanya berdasar pada hukum dan perundang-undangan yang berlaku, tetapi juga berdasar etika.

“Di bawah payung tema Kebenaran Meninggikan Derajat Bangsa (Amsal 14:34) maka PIKI memiliki komitmen menyebarkan pesan penting tentang kebenaran yang hakiki yakni kebenaran etika, yakni dengan membuat berbagai ajang diskusi yang konstruktif dan berbagai terobosan bagi masyarakat,”  kata Ketua Umum Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI) Baktinendra Prawiro pada  acara Ibadah Syukur dan Serah Terima Jabatan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PIKI, yang berlangsung di Lantai 6 Gedung Sinar Kasih, Jalan Dewi Sartika, Jakarta, Sabtu (20/6). 

Baktinendra menyebut pentingnya mensosialisasikan ke masyarakat tentang kebenaran atau keadilan berdasar etika karena

menjawab tantangan dan problematika bangsa saat ini maupun di masa yang akan datang.

PIKI memandang penting kebenaran tersebut, karena menurut dia, kebenaran yang bermuara kepada keadilan di Indonesia absurd.  

“Kebenaran dalam konteks ini didapat dari dua perspektif kebenaran, yakni kebenaran  dari sisi hukum dan kebenaran dari sisi etika, saat ini terjadi kecenderungan semua pihak yang mencari kebenaran dan keadilan yang berdasar kepada supremasi hukum tetapi yang didapat adalah keadilan yang didapat dengan  menggunakan cara-cara yang mencari celah hukum,” kata dia.

Dia menambahkan apa yang terjadi bukan keadilan menurut hukum, karena saat ini kebenaran menurut etika adalah kebenaran yang mulai ditinggalkan.

“Menurut banyak kalangan  kita jumpai degradasi moral di tengah-tengah masyarakat maupun aparat penegak hukum,” dia menambahkan.

Upaya yang konkret yang mungkin dilakukan PIKI yakni  menggali aspirasi dari berbagai sumber, sambil menggelar berbagai diskusi dan nantinya memberi masukan kepada pemerintah.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home