Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Francisca Christy Rosana 12:44 WIB | Jumat, 19 Juni 2015

Pinjaman Belum Cair, Jepang Hambat Pembangunan MRT

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Puranama atau Ahok di Balai Kota DKI, Jumat (19/6). (Foto: Francisca Christy Rosana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) tahap dua diakui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terhambat pada lambannya pencairan dana pinjaman dari Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA). 

Diakui Ahok di Balai Kota DKI, Jumat (19/6), Jepang hingga saat ini belum menetapkan keputusan terhadap bantuan pinjaman uang, sementara pembangunan harus terus berjalan. Pembangunan MRT tahap dua diperkirakan terlambat jika tersendat dana. 

Namun demikian dalam proses pencairan dana, Jepang mengucurkannya perlahan-lahan. Lambannya pencairan ini diakui telah merugikan. 

"Mereka (Jepang) akan putuskan. Kami sudah desak mereka. Kami mau cepat. Mereka tahu kami terlambat, maka akan dipercepat kok. Lahan sudah tidak ada masalah kok sekarang," kata Ahok. 

Sistem kerja sama dengan Jepang pun terancam batal jika pencairan dana tak segera dilakukan. Bahkan, Pemprov mulai melirik Prancis untuk menjalin kerja sama bisnis transportasi massal ini. Dijelaskan Ahok, saat ini sistem perkeretaapian di Indonesia juga berasal dari Prancis sehingga kemungkinan menjalin hubungan bisnis lebih mudah. 

Sementara itu menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menilai persoalan pinjaman yang terlambat ini seharusnya menjadi perhatian priorotas PT MRT. Namun demikian, Djarot optimistis Jepang akan mencairkan bantuannya kepada Pemprov DKI. 

MRT tahap dua akan dibangun di Bundaran HI hingga Kampung Bandan sepanjang 8,1 kilometer. Di tahap dua, pembangunan dilakukan di bawah tanah seperti jaringan kereta yang ada di negara-negara maju seperti Singapura, Swedia, Inggris, dan Prancis. 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home