Loading...
RELIGI
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 23:58 WIB | Jumat, 13 Februari 2015

PM India Minta Penghentian Serangan Properti Kristen

Umat Katolik India membawa poster saat mereka ikut serta dalam aksi protes di Mumbai pada 9 Februari 2015. Aksi tersebut dilakukan untuk menuntut tindakan atas serangkaian serangan terhadap gereja. (Foto: AFP)

NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri Narendra Modi memanggil komisaris polisi New Delhi pada Jumat (13/2) pascaserangan terhadap institusi Kristen, di tengah kritikan pemerintah nasionalis Hindu pimpinan Modi tidak mampu melindungi kelompok-kelompok agama minoritas. 

Modi memerintahkan kepolisian untuk menghentikan serangan setelah sebuah sekolah Katolik dirampok kemarin malam waktu setempat di ibu kota New Delhi membuat sekolah tersebut terpaksa ditutup selama sehari. Ini merupakan insiden penyerangan keenam terhadap bangunan milik umat Kristen di ibu kota sejak Desember tahun lalu. 

“Perdana Menteri Modi menelepon saya atas serangkaian kasus penyerangan baru-baru ini terhadap gereja di Delhi dan menginstruksikan kami untuk memburu para pelaku,” ujar Komisaris BS Bassi kepada awak media. 

“Kami telah meningkatkan keamanan di sekitar gereja-gereja dan mengusut kasus ini dengan serius. Beliau meminta kami untuk memastikan serangan semacam ini tidak terjadi lagi,” ujarnya. 

Pastor, biarawati dan umat Kristen terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian sebelumnya pada bulan ini saat mereka menggelar aksi unjuk rasa di Delhi atas lima kasus penyerangan terhadap gereja dan pembakaran properti sejak Desember silam. 

Ulama Kristen menuding pemerintah pimpinan Modi tidak mampu mengatasi serangan semacam itu yang diduga dilakukan oleh kelompok garis keras Hindu. 

Sejumlah kritikus mengatakan kelompok garis keras merasa kuat sejak partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata menjadi partai berkuasa setelah memenangkan pemilu pada Mei tahun lalu. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home