Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 19:50 WIB | Rabu, 26 April 2017

Polri Akan Selidiki Paspor WNI di Kamp Maute, Filipina

Tentara Filipina naik di belakang sebuah truk militer saat mereka menuju ke daerah tempat pasukan bersenjata melibatkan tentara pemerintah di Kota Clarin, Provinsi Bohol, pada tanggal 23 April 2017. Empat orang bersenjata tewas di pulau wisata Filipina saat pasukan pemerintah mengejar sisa-sisa kelompok militan ekstremis, yang menjadi dalang penculikan masal gagal di sana, kata pihak berwenang pada tanggal 23 April. (Foto: AFP)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepolisian Negara Republik Indonesia akan menyelidiki penemuan paspor Warga Negara Indonesia (WNI) di kamp Maute dalam agresi militer di wilayah Filipina Selatan.

Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul, di Mabes Polri Jakarta, hari Rabu (26/4), mengatakan pihaknya tidak terkejut atas hal ini karena sejumlah tersangka kasus terorisme pernah berlatih militer di Filipina Selatan.

"Kami tidak terkejut atas penemuan paspor WNI karena memang dari beberapa tersangka terorisme di Indonesia terbukti pernah melakukan pelatihan di Filipina Selatan. Mereka berafiliasi dengan Abu Sayyaf," kata Martinus.

Menurut dia, terkait hal ini, Polri telah berkoordinasi dengan Kepolisian Filipina untuk bertukar informasi.

"Kami menunggu data-data paspor tersebut dari Kepolisian Filipina," ujarnya.

Sebelumnya pihak militer Filipina mengklaim telah menewaskan sedikitnya 36 orang dari kelompok militan Maute dalam serangan militer darat dan udara di Kota Piagapo, Provinsi Lanao del Sur, Filipina.

Dari puluhan orang tersebut, tiga di antaranya diduga merupakan WNI dan seorang WN Malaysia.

Dalam agresi itu, militer Filipina menemukan bahan peledak, granat, laptop, dan paspor WNI di lokasi kamp Maute.

Kelompok Maute merupakan salah satu dari kelompok militan di Filipina Selatan yang berbaiat pada organisasi radikal ISIS. (Ant)

 

 

Editor : Melki Pangaribuan


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home