Loading...
INDONESIA
Penulis: Sabar Subekti 09:15 WIB | Senin, 17 Mei 2021

Polri: Kecelakaan Selama Operasi Ketupat 2021 Cukup Tinggi

Puncak arus balik belum kelihatan, kemungkinan terjadi pada akhir pekan depan.
Kakorlantas Polri, Irjen Pol Istiono, ketika ikut memeriksa kendaraan yang memasuki Jakarta di Cikampek, hari Minggu (16/5). (Foto: Humas Polri)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Selama Operasi Ketupat 2021, Polri mencatat kasus kecelakaan masih cukup banyak, tercatat ada sekitar 106 kejadian. Dari jumlah tersebut 11 orang meninggal dunia, sembilan orang luka berat, 133 orang luka ringan. Sementara kerugian materil sebanyak Rp 74,7 juta.

Pada hari Sabtu (15/5) Polisi menyebutkan sebanyak 11.230 unit kendaraan diberhentikan. Dari jumlah tersebut 620 ditilang karena tidak membawa kelengkapan surat-surat kendaraan, dan melanggar rambu lalu lintas. Sementara 10.610 mendapat  teguran.

“Penindakan dan kecelakaan lalu lintas ini dilakukan dan terjadi disejumlah wilayah,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono, dalam keterangan tertulis hari Minggu (16/5).

Selain pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, Polri juga menemukan 175 kasus kejahatan konvensional. Dari jumlah tersebut 11 orang ditangkap, 38 ditahan dan 260 orang dibina. “Kejahatan yang menonjol umumnya pencurian,” kata Argo.

Belum Puncak Arus Balik

Sementara itu, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Istiono, mengatakan kondisi volume lalu lintas pada arus balik lebaran 2021 terpantau normal. Istiono menyebut belum terjadi puncak arus balik pada hari Minggu (16/5) malam.

“Kalau kita monitor sampai malam hari ini, arus balik belum nampak, karena kendaraan yang masuk ke Jakarta sebanyak 21 ribu. Untuk biasanya arus balik di atas 60 ribu. Kita lihat nanti perkembangannya,” kata Istiono di KM 34 tol Cikampek, hari Minggu (16/5).

Istiono mengungkapkan volume lalu lintas menunjukkan kendaraan dari Jawa tengah yang memasuki wilayah DKI Jakarta turun 52 persen. Sedangkan dari Sumatera menuju DKI Jakarta turun 73 persen.

Pucak Arus Balik Pekan Depan

Istiono menyebut dari laporan yang diterimanya jumlah kendaraan dari Jawa timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat masih dibawah normal. Artinya, ia memperkirakan akan terjadi puncak arus balik kedua pada akhir pekan depan.

“Kalau lihat dari jalur Jawa timur, Jawa tengah, Jawa Barat ini arus masih dibawah normal. Kita antisipasi puncak arus balik kedua pada pekan depan. Kita lakukan pengetatan,” katanya.

Istiono mengatakan penurunan jumlah kendaraan yang memasuki wilayah DKI Jakarta juga karena faktor ASN, TNI-Polri yang patuh untuk tidak mudik. Sebab, jumlah tersebut mendominasi pemudik jika dalam keadaan normal. “Penurunan angka pemudik indikasi kepatuhan ASN, TNI dan Polri yang tidak melakukan mudik,” katanya.

Pada hari Minggu (16/5), kendaraan yang diputarbalikan di tempat-tempat konsentrasi wisata sebanyak 42.307 kendaraan. Mereka diputarbalikan demi mencegah kerumunan di tempat wisata. “Saya harapkan masyarakat benar-benar paham kondisi itu, karena petugas di lapangan sudah bekerja keras, sudah maksimal untuk menekan penyebaran COVID-19,” kata dia.

Polri lakukan pengecekan setiap kendaraan yang memasuki wilayah Jabodetabek pada arus balik lebaran 2021 dengan mendirikan 109 titik check point untuk menggelar random cek antigen. Tujuannya guna memastikan seluruh masyarakat yang balik ke Jakarta bebas dari COVID-19.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home