Loading...
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 13:05 WIB | Minggu, 09 April 2017

Polri Tunggu Data Pembanding Keluarga Terduga Teroris Tuban

Ilustrasi. Anggota polisi bersenjata lengkap berjaga di jalan menuju rumah terduga teroris saat dilakukan penggeledahan oleh Tim Densus 88 Anti Teror Polri di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (21/12). Densus 88 Anti Teror Polri menangkap seorang terduga teroris HA alias Abisya yang diduga berperan sebagai fasilitator masuknya dua WNA Tiongkok etnis Uighur jaringan teroris The East Turkestan Islamic Movement ke Indonesia. Abisya juga diduga anggota jaringan Katibah Gonggong Rebus di bawah kendali Bahrunnaim Anggih Tamtomo. (Foto: Antara)

SURABAYA, SATUHARAPAN.COM - Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) menyatakan identifikasi forensik kepada enam terduga teroris yang ditembak mati saat kontak senjata di Desa Beji, Kabupaten Tuban, Sabtu (8/4), akan menunggu data pembanding dari pihak keluarga.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya, Minggu mengatakan pihaknya telah menerima data primer dan sekunder dan telah dilakukan pemeriksaan sejak Sabtu malam pukul 22.00 WIB sampai dengan tadi pagi dibantu Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

"Data primer dan sekunder ini harus dicocokkan dengan pembanding. Kita sudah mendapat semua data primer dan sekundernya dari TKP di Tuban. Tapi data pembanding inilah yang kita tunggu untuk melegalisasi akuntabilitas dan identifkasi," katanya

Dia mengatakan, setelah data pembanding didapat, nantinya Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan merilis sesuai identifikasi yang sudah betul-betul faktual sesuai data pembanding dari pihak keluarga.

"Polda Jatim sudah menghubungi Polda Jawa Tengah untuk mengundang pihak keluarga terduga teroris untuk diambil data contoh pembanding ini dan dicocokkan ke data primer dan sekunder," ujarnya.

Ketika disinggung keterkaitan dengan teroris Tuban dan teroris yang sehari sebelumnya ditangkap di daerah Lamongan, dia mengatakan, hal itu nanti akan mejadi konsumsi dari kepolisian untuk melakukan evaluasi dalam pemberantasan terorisme dan melihat kaitan atau tidaknya.

"Kami sudah memiliki data untuk menindaklanjuti hal-hal yang mengenai eskalasi di lapangan," katanya.

Sebelumnya, petugas gabungan dari Polres Tuban, Brigadir Mobil (Brimob) dan TNi menembak mati terduga teroris saat kontak senjata pukul 17.00 WIB di Tuban.

Terduga teroris sempat menembak salah anggota Satlantas Polres Tuban saat mobilnya dihentikan petugas kepolisian di jalur Tuban arah Semarang, di Desa Beji, Kabupaten Tuban saat dilakukan kegiatan pengamanan pascapenangkapan teroris di Lamongan, Jawa Timur, Jumat (7/4).

Rumah Pelaku Teror Tuban Tertutup Rapat

Sementara rumah Satria Aditama, salah seorang terduga pelaku teror di Tuban, Jawa Timur, yang berada di Kota Semarang, Jawa Tengah, tertutup rapat.

Tidak terlihat aktivitas di rumah yang berlokasi di Jalan Taman Karonsih II Nomor 1130, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang tersebut, hari Minggu (9/4).

Ketua RT setempat Candra Satya Nugroho (42) membenarkan Satria merupakan warganya.

"Tinggal di sini bersama ibu dan kakaknya," kata Candra.

Menurut dia, keluarga tersebut sudah mendengar kabar yang melibatkan Satria tersebut.

"Tadi sudah berusaha menemui, tapi belum bisa," tambahnya.

Candra mengaku tidak terlalu mengenal Satria secara mendalam. Namun, lanjut dia, dari informasi warga, Satria termasuk warga yang ramah meski sedikit tertutup.

Sebelumnya, enam terduga teroris tewas dalam baku tembak dengan aparat di Tuban, Jawa Timur.

Para terduga teroris menyerang pos lalu lintas di Jenu, Tuban dengan menumpangi sebuah mobil Daihatsu Terios bernomor polisi H 9037 BZ. Identitas Satria diketahui dari paspor yang tertinggal di dalam mobil tersebut.(Ant)

 

 

Editor : Melki Pangaribuan


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home