Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 11:36 WIB | Sabtu, 25 Maret 2017

Polusi Udara Bunuh 0,5 Juta Anak Lebih Per Tahun

Ilustrasi: Anak-anak yang menderita problem pernapasan mendapatkan perawatan di sebuah rumah sakit di Beijing, Tiongkok. Beijing termasuk salah satu kota di dunia yang mengalami masalah polusi udara terburuk. (Foto: voaindonesia.com)

WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM – Badan Kesehatan Sedunia (WHO) menyatakan polusi udara membunuh lebih dari setengah juta anak setiap tahun. Di kota-kota yang udaranya sudah tercemar seperti Beijing dan Tokyo, orang-orang mengenakan penutup wajah untuk menyaring partikel berbahaya di udara telah menjadi pemandangan biasa.

Namun tidak demikian di London. Penelitian tahun 2015 menunjukkan hampir 9.500 warga kota London meninggal lebih dini setiap tahun, akibat paparan polusi udara dalam jangka panjang.

Itulah sebabnya Tiaan Trahms, pengusaha di London, menciptakan masker penutup wajah anti-polusi untuk melindungi anak-anak dari udara beracun. Ia merancang masker penutup wajah yang disebut Doodle Masks bagi anak-anak.

“Dampak pencemaran udara pada orang dewasa tidak separah pada anak-anak, karena paru-paru anak belum benar-benar berkembang seperti orang dewasa, sehingga mereka terpapar 60 hingga 70 persen lebih buruk daripada orang dewasa,” katanya, yang dilansir situs voaindonesia.com.

Masker penutup wajah itu, dihiasi desain berwarna-warni untuk menarik perhatian anak-anak, seperti Yousif yang berusia enam tahun dan mengenakan masker dengan motif Star Wars ke sekolah. Ibunya  Selma Abadi menilai hal itu penting.

“Kita ingin melindungi anak-anak supaya tidak menghirup udara kotor ke dalam paru-paru mereka dan menimbulkan dampak, khususnya anak saya yang bisa menderita asma seperti yang saya idap. Jadi saya akan lakukan apa pun untuk melindunginya dari polusi udara,” kata Selma.

Tiaan Trahms mengatakan, masker yang terbuat dari katun itu menyaring sebagian besar partikel udara, khususnya partikel mikroskopik mematikan yang keluar dari knalpot kendaraan.

“Saya banyak melakukan riset tentang katun, jenis katun, kapas yang dipintal menjadi benang, lapisan katun yang berbeda, berapa banyak lapisan katun yang diperlukan untuk membuatnya menjadi masker dan ini terbukti secara ilmiah bisa mengurangi masuknya partikel-partikel berbahaya antara 40 hingga 60 persen,” kata Tiaan.

Sampai udara bisa sungguh-sungguh bersih, alat penutup muka ini bisa membantu orang bernapas lebih baik. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home