Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 15:58 WIB | Kamis, 20 Oktober 2016

Presiden Ajak Para Gubernur Berantas Pungli

Para gubernur dan beberapa wakil gubernur menghadiri Rapat Koordinasi Presiden RI dengan Para Gubernur Seluruh Indonesia di Istana Negara, Jakarta, hari Kamis (20/10). (Foto: Melki Pangaribuan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para gubernur seluruh Indonesia untuk berupaya melakukan langkah-langkah konkrit memberantas pungutan liar (pungli) di semua lembaga dan instansi pemerintahan.

Ajakan itu disampaikan Presiden Jokowi dalam kata pengantar pembukaan Rapat Koordinasi Presiden RI dengan Para Gubernur Seluruh Indonesia di Istana Negara, Jakarta, hari Kamis (20/10).

"Pada hari ini saya mengajak para gubernur untuk membicarakan langkah-langkah konkrit di daerah dalam rangka pemberantasan pungli. Tidak hanya urusan ATT, sertifikat, tidak hanya urusan izin, tidak hanya urusan yang ada di jalan raya, tidak hanya urusan yang berkaitan dengan di pelabuhan, di kantor, di instansi bahkan di Rumah Sakit," kata Jokowi. 

"Hal-hal apapun yang berkaitan dengan pungutan yang tidak resmi harus kita bersama-sama untuk mulai kurangi dan mulai hilangkan. Dan dengan keterpaduan itulah kita harapkan operasi pemberantasan pungli akan semakin efektif," dia menambahkan.

Dalam kesempatan itu, Presiden mengingatkan bahwa Pemerintah Pusat pada minggu yang lalu telah memulai operasi pemberantasan pungutan liar (OPP). Jokowi menegaskan, persoalan pungli bukan soal besar kecil nominalnya melainkan masalah yang terjadi di masyarakat untuk segera diselesaikan dan dihilangkan.

"Sekali lagi ingin saya tegaskan bahwa yang namanya pungli bukan soal besar kecilnya, tetapi keluhan yang sampai ke saya itu memang sudah pulihan ribu banyaknya, baik yang kecil-kecil urusan Rp 10.000, ada yang urusan Rp 50.000, ada urusan yang Rp 100.000, ada yang urusan jutaan," kata Jokowi. 

Melihat banyaknya keluhan dan informasi yang disampaikan kepada Presiden, Jokowi mendesak agar persoalan pungli harus diselesaikan bersama. Menurut dia, pungli membuat masyarakat menjadi sulit mengurus perizinan, bahkan pungli mengakibatkan turunnya daya saing ekonomi Indonesia di kancah dunia.

"Ini bukan masalah urusan Rp 10.000, tetapi pungli telah membuat masyarakat kita susah untuk mengurus sesuatu atau misalnya di jalan dijegat, dimintai pungutan, dan ini pada akhirnya akan menimbulkan ekonomi biaya tinggi, yang nanti akibatnya akan menurunkan daya saing ekonomi kita, daya saing ekonomi Indonesia," kata dia

"Dan pungli ini sudah bertahun-tahun, dan kita sudah menganggap hal yang normal-normal saja dan biasa saja, dan kita permisif pada pungli  itu," lanjutnya. 

Tampak hadir dalam Rapat Koordinasi itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Banten Rano Karno, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Gubernur Papua Lukas Enembe, dan beberapa gubernur lainnya.

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home