Loading...
RELIGI
Penulis: Bayu Probo 08:48 WIB | Rabu, 11 Februari 2015

Presiden akan Hadiri Kongres Umat Islam Indonesia

Presiden Joko Widodo bergegas untuk memimpin rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat (9/1). Rapat tersebut membahas soal persiapan Peringatan 60 Tahun KTT Asia Afrika dan 10 Tahun New Asian-African Strategic Partnership (NAASP) pada bulan April 2015 di Jakarta dan Bandung. (Foto: Antara/Widodo S Jusuf

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Jokowi, Rabu (11/2) bertolak ke Yogyakarta untuk menghadiri Kongres Umat Islam Indonesia.

Kepala Negara direncanakan bertolak dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta pukul 08.20 WIB dan kemudian bersilaturahmi dengan peserta Kongres Umat Islam Indonesia VI. Dan, akan tiba kembali di Jakarta pada Rabu siang dan kemudian pada pukul 15.00 WIB akan melangsungkan rapat terbatas di Kantor Presiden Jakarta.

Din Optimistis KUII Bantu Pecahkan Persoalan Bangsa

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin optimistis Kongres Umat Islam Indonesia VI di Yogyakarta mampu memberikan sumbangsih pemikiran bagi pemerintah dalam memecahkan persoalan bangsa saat ini.

“Kami harap Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VI di Yogyakarta dapat menghasilkan semacam deklarasi Yogyakarta untuk membantu persoalan bangsa,” kata Din dalam pembukaan Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VI di Pagelaran Keraton Yogyakarta, Senin.

Dia menilai saat ini Indonesia tengah mengalami tantangan baik dari aspek politik, sosial, maupun ekonomi. Tantangan itu, menurut Din, harus mampu dijawab oleh umat Islam sebagai umat terbanyak sekaligus garda terdepan sejarah kemerdekan Indonesia.

KUII VI yang mengangkat tema “Penguatan Peran Politik, Ekonomi, dan Sosial Budaya Umat Islam untuk Indonesia yang Berkeadilan dan Berperadaban diharapkan benar-benar mampu mengevaluasi internal Muslim maupun eksternal bangsa Indonesia.

“Pemerintah tidak perlu khawatir karena umat Islam Indonesia akan senantiasa bersama pemerintah,” kata dia.

Menurut Din, penyelenggaraan KUII VI di Yogyakarta antara lain memiliki tujuan mengulangi kontribusi monumental, seperti saat KUII diselenggarakan di Yogyakarta sebelumnya.

Ia menjelaskan saat diselenggarakan di Yogyakarta pada 1937, KUII melahirkan Majelis Islam A`la Indonesia (MIAI), selanjutnya pada 1945 KUII di Yogyakarta menyepakati Partai Masyumi sebagai partai Islam satu-satunya di Indonesia.

“Dalam kongres itu pula ribuan umat Islam mengawal kemerdekaan Indonesia dengan resolusi jihad. Kami harap nilai-nilai historis itu terulang kembali,” kata dia.

Dalam pembukaan KUII VI yang diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla itu turut hadir Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin, mantan Ketua PP Muhammadiyah Buya Syafii Ma'arif.

Kongres Umat Islam Indonesia VI yang berlangsung 9-11 Februari di Hotel Inna Garuda Yogyakarta dihadiri sekitar 775 orang yang terdiri dari 700 orang peserta utusan dan 75 pemantau.

Para peserta berasal dari MUI, perwakilan ormas Islam tingkat pusat, pondok pesantren, perguruan tinggi, lembaga-lembaga Islam domestik dan mancanegara, kalangan profesional dan tokoh perorangan. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home