Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 13:52 WIB | Jumat, 07 Agustus 2015

Presiden Israel Tegur Keras Sikap Netanyahu kepada Obama

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Foto: Dok. satuharapan.com/Reuters)

TEL AVIV, SATUHARAPAN.COM – Presiden Israel, Reuven Rivlin, mengatakan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk memperbaiki hubungan yang renggang dengan Presiden AS Barack Obama.

"Saya pikir mereka sangat mirip di alam dan dapat mengganggu satu sama lain," Rivlin kepada harian Israel Yediot Acharonot dalam sebuah wawancara. "Tapi itu tidak baik karena akan mengorbankan hubungan AS-Israel," kata dia.

"Ada tiga prinsip kebijakan luar negeri Israel," kata Rivlin kepada koran berbahasa Ibrani Haaretz. "Pertama, hubungan dengan AS; kedua, hubungan dengan AS; dan prinsip ketiga - hubungan dengan AS".

"Kita juga perlu dunia, meskipun sering kali kita tidak setuju dengan mereka," katanya.

Kedua surat kabar itu melaporkan kutipan dari wawancara pada Kamis (6/8) di mana artikel lengkapnya akan muncul dalam edisi Jumat (7/8). Wawancara itu berisi tentang kerja keras Obama untuk mengamankan persetujuan Kongres atas kesepakatan nuklir Iran, yang dicapai bulan lalu antara Iran dan enam negara besar, yang menawarkan bantuan untuk mencabut sanksi pembatasan nuklir. Netanyahu melawan kesepakatan.

"Perdana menteri telah mengobarkan kampanye melawan AS seolah-olah mereka adalah dua sisi yang sama," kata Rivlin kepada surat kabar Israel Maariv. "Dan ini akan berakibat menyakiti Israel sendiri. Saya harus mengatakan bahwa ia (Netanyahu) memahami AS lebih baik daripada saya, tapi, tetap saja, saya harus mengatakan bahwa kami cukup terisolasi secara internasional. "

Rivlin mengakui bahwa Israel ada "dalam krisis besar," selama dua serangan pekan lalu, yaitu pemboman sebuah rumah Palestina yang menewaskan seorang bayi dan serangan penusukan di parade Gay Pride Jerusalem yang mengakibatkan seorang remaja tewas.

Rivlin berbicara menentang serangan, dan menerima ancaman terhadap dirinya sebagai imbalan. "Saya tidak takut dengan mereka, dan saya tidak akan tergoyahkan oleh mereka," katanya kepada Maariv.

"Para pelaku tindakan ini merugikan kita lebih dari orang lain," kata Rivlin kepada Yediot. "Jika kita semua diam tentang hal-hal ini, kita semua yang akan menjadi korbannya."

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home