Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 11:41 WIB | Jumat, 24 Juli 2015

Menlu Saudi Yakinkan Perlindungan Perjanjian Nuklir Iran Efektif

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir. (Foto: geo.tv)

JEDDAH, SATUHARAPAN.COM – Sebuah kesepakatan telah dicapai bulan Juli ini untuk mengekang setiap upaya Iran untuk mendapatkan sebuah bom atom tampaknya memiliki perlindungan yang efektif, kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir, Kamis (23/7).

Tapi al-Jubeir mengatakan dukungan Teheran untuk daerah "terorisme" masih menjadi perhatian.

Pernyataannya muncul sehari setelah Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ashton Carter mendarat di Arab Saudi sebagai bagian dari tur regional yang bertujuan meyakinkan sekutu Amerika Serikat atas kesepakatan nuklir.

Riyadh dan tetangga Teluk  memiliki kekhawatiran yang sama dengan Israel bahwa Iran akan lebih leluasa untuk mendukung proksi regionalnya.

Mereka juga khawatir bahwa Iran masih mampu mengembangkan senjata atom yang akan memicu perlombaan nuklir di daerah meskipun sudah menandatangani kesepakatan yang dicapai bulan ini dengan enam negara besar yang dipimpin oleh Amerika Serikat.

Tapi Jubeir mengatakan kesepakatan itu meliputi mekanisme pemeriksaan yang efektif, serta ketentuan untuk dicabut kembali sanksinya jika enam negara adidaya merasa Iran belum memenuhi komitmennya.

"Pihak Amerika Serikat meyakinkan kami dari perjanjian tersebut dan kita sekarang dalam konsultasi dengan pemerintah Amerika Serikat untuk detailnya, tetapi secara umum tampaknya tujuan ini juga akan tercapai," kata Jubeir pada konferensi pers bersama dengan Presiden Mesir Sameh Shoukry.

Kesepakatan nuklir, yang menandai berakhirnya kebuntuan 13 tahun, mengharuskan Iran untuk mengekang kemampuan nuklirnya termasuk jumlah sentrifugal uranium.

Pemantau internasional akan mengawasi proses, yang akan ditukar dengan pencabutan embargo senjata oleh Dewan Keamanan PBB dan larangan balistik program rudal yang berlangsung sejak 2006.

Jubeir menegaskan bahwa Iran harus mengambil keuntungan dari kesepakatan untuk mengembangkan negara sendiri dan tidak mengganggu keamanan regional. Jika Iran ingkar, maka “akan ditindak dengan tegas".

Riyadh dan negara tetangganya menuduh Iran campur tangan di Irak, Suriah, Lebanon dan Yaman. (geo.tv)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home