Loading...
SAINS
Penulis: Bayu Probo 04:30 WIB | Minggu, 01 November 2015

Presiden Jokowi Klaim Kanal Bersekat Tampakkan Hasil

Seorang pengendara motor melintasi jalan raya di Desa Tumbang Nusa, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Jumat (30/10). Setelah hujan deras turun selama empat hari terakhir di Tumbang Nusa tersebut, kini kabut asap yang menyelimuti daerah yang menjadi perlintasan jalan dari Palangka Raya menuju Banjarmasin tersebut mulai menipis. (Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Joko Widodo menyatakan proyek pembangunan kanal bersekat di lahan gambut di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng), mulai menampakkan hasil.

Seorang pengasuh bercanda dengan Orangutan (Pongo pygmaeus wurmbii) asuhannya di Borneo Orangutan Survival Foundation (BOS), Nyaru Menteng, Palangka Raya, Kalteng, Jumat (30/10). Akibat kabut asap yang melanda Kalteng, selain Orangutan yang diterima BOS meningkat, juga mengakibatkan sejumlah Orangutan di tempat tersebut terkena ISPA. (Foto: Antara/Saptono)

Presiden Jokowi setelah meninjau pembangunan proyek kanal bersekat di Kabupaten Pulang Pisau, Sabtu (31/10), mengatakan kanal bersekat yang dikerjakan TNI telah tampak hasilnya.

“Sudah dikerjakan satu bulan. Sistem terlihat, kanal kelihatan, embung kelihatan,” kata pria yang akrab disapa Jokowi ini.

Satu bulan yang lalu, Presiden Joko Widodo melihat kebakaran di wilayah itu. Saat itu, Presiden melihat sulitnya memadamkan api di lahan gambut.

“Dulu tidak ada air sehingga lahan gambut mudah terbakar,” kata Presiden ketika melihat pembangunan kanal di Desa Tumbang Nusa, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah.

Selanjutnya Presiden menjelaskan bahwa kanal ini akan mengalirkan air hingga menembus sungai. “Sekarang airnya selalu ada,” kata Presiden.

Jika air telah ada di lahan gambut, terjadi pembasahan (rewetting) lahan di kanan-kiri kanal maka lahan gambut tidak akan mudah terbakar.

Upaya pembuatan kanal ini, kata Presiden, akan diperluas pada semua lokasi lahan gambut yang mudah terbakar di semua kabupaten.

“Tidak akan berhenti, hujan pun terus tidak akan berhenti. Akan dibangun di semua provinsi yang kebakaran, terutama lahan gambut,” ucap Presiden.

Presiden menegaskan bahwa pembangunan kanal bersekat tidak boleh berhenti sebagai langkah pencegahan kebakaran di lahan gambut di masa yang akan datang.

Hal ini juga harus diikuti oleh upaya merawat dan menjaga kanal-kanal bersekat sehingga pembasahan lahan gambut bisa tetap berlangsung dengan baik sehingga air harus tetap menggenang di kanal maupun embung.

Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Bupati Sarolangun Cek Endra (kedua kanan) tiba di Dusun Sido Mukti, Bukit Suban, Air Hitam, Sarolangun, Jambi, Jumat (30/10). Kunjungan Presiden tersebut guna mengecek upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan serta memantau kesiapan layanan kesehatan warga terdampak asap termasuk warga Suku Anak Dalam (SAD) atau Orang Rimba. (Foto: Antara/Wahdi Septiawan)

Sejalan dengan itu, Pemerintah melakukan perbaikan tata kelola lahan gambut.

Dalam Rapat Terbatas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan pada 23 Oktober 2015, Presiden menginstruksikan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya untuk menerapkan “One Map Policy”, tidak memberikan izin baru pengelolaan lahan gambut.

“Segera lakukan restorasi gambut, review izin-izin lama. Sudah harus keras kita, yang belum dibuka tidak boleh dibuka,” ujar Presiden Joko Widodo saat itu.

BNPB: Presiden Perintahkan Solusi Permanen Kebakaran Hutan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan Presiden Joko Widodo memerintahkan solusi permanen dalam mengatasi kasus kebakaran hutan dan lahan di seluruh wilayah di Indonesia.

Presiden perintahkan solusi permanen atasi kebakaran hutan dan lahan agar tidak terus berulang setiap tahunnya, kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Sabtu.

Sejumlah bibit sawit siap tanam diletakkan di lahan milik perusahaan perkebunan yang terbakar di kawasan Nyaru Menteng Km 25, Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Jumat (30/10). Pihak kepolisian Palangka Raya bersama BPN masih terus melakukan penyelidikan dan pengukuran ulang lahan tersebut. (Foto: Antara/Ronny NT)

Selain itu, kata dia, presiden juga telah memerintahkan operasi hujan buatan terus ditingkatkan.

“Khususnya di saat banyak awan seperti sekarang ini,” katanya.

Untuk itu, TNI-AU akan mengirimkan pesawat Hercules C-130 untuk mendukung operasi hujan buatan di wilayah kebakaran hutan dan lahan.

Dia menjelaskan pada saat ini sudah ada empat pesawat terbang yaitu tiga pesawat Casa dan satu pesawat CN-295 yang terus terbang melakukan penyemaian awan.

“Namun operasi udara akan diperkuat dengan pesawat Hercules yang akan segera dikirimkan,” katanya.

Pesawat-pesawat tersebut, kata dia, akan ditempatkan di Pekanbaru, Palembang, Pontianak dan Palangkaraya.

Sementara itu, pada saat ini sekat kanal terus dibangun di Tanjung Jabung Barat Jambi. “Pembangunan sekat kanal terus dilakukan saat api sudah padam dan asap hilang di Jambi,” katanya.

Laporan mengenai perkembangan kebakaran hutan dan lahan tersebut, tambah dia, telah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo. “BNPB sudah melaporkan setiap perkembangan terbaru terkait kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap kepada presiden,” katanya.

Upaya pemadaman, tambah dia, terus dilakukan, baik melalui operasi udara maupun darat. “Pemerintah terus berupaya mengatasi persoalan kebakaran hutan dan lahan,” katanya. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home