Loading...
DUNIA
Penulis: Dewasasri M Wardani 09:54 WIB | Kamis, 14 April 2016

Presiden Malawi Umumkan Darurat Bencana Nasional karena Kekeringan

Seorang petani berjalan di ladang jagung, dekat ibukota Lilongwe, Malawi. El Nino, telah menjadi penyebab dari gagal panen dan menurunnya produk jagung di Malawi. (Foto: timeslive.co.za/reuters)

BLANTYRE, SATUHARAPAN.COM - Presiden Malawi Peter Mutharika pada Rabu (13/4), mengumumkan darurat bencana nasional terkait kelangkaan pangan akibat kekeringan, dalam tanda peringatan terbaru atas krisis kelaparan di seluruh kawasan Afrika selatan.

Zimbabwe, Malawi, Mozambik dan Zambia mengalami masalah pasokan pangan, sementara Afrika Selatan mengumumkan bencana kekeringan terparah dalam 100 tahun terakhir.

Saya mengumumkan Malawi (dalam) kondisi bencana nasional setelah kemarau berlarut-larut selama musim tanam 2015/16, menurut pernyataan Mutharika, pada Selasa (12/4)

Ia menambahkan, proyeksi penurunan panen gandum diperkirakan sebesar 12 persen dibanding hasil tahun lalu, dan diperlukan 1 juta ton jagung  untuk dikonsumsi.

Menurut PPB, sekitar 2,8 juta orang Malawi  atau hampir 20 persen dari penduduk , mengalami kerawanan pangan wajah, dan menjadi salah satu negara yang paling parah di selatan dan timur Afrika.

Semakin banyak orang akan mengalami kekurangan pangan, dan membutuhkan bantuan kemanusiaan selama tahun konsumsi 2016/17.

World Food Programme (WFP) mengatakan, pihaknya saat ini membantu hampir tiga juta orang di Malawi, dengan sekitar 23 dari 28 distrik terdampak parah.

“Situasi kekeringan di Malawi  saat ini, terjadi karena gagal panen pada tahun lalu, akibat banjir yang menggenangi sebagian wilayah negara tersebut,” kata  juru bicara WFP kawasan Afrika selatan David Orr kepada AFP.

Situasi tersebut sangat buruk, dan kami meyakini yang terburuk akan segera datang. Itu akan membutuhkan waktu lama sebelum situasi membaik. Semua perbaikan dalam beberapa bulan mendatang akan diabaikan.

Zimbabwe, Lesotho, Mozambik dan Zambia juga menderita masalah pasokan makanan, sementara Afrika Selatan mengatakan, kekeringan baru-baru ini adalah yang terburuk dalam lebih dari 100 tahun. Di Zimbabwe, 2,8 juta orang  atau lebih dari seperempat dari penduduk pedesaan, tidak memiliki cukup untuk makan.

“PBB dan bantuan kelompok di Mozambik telah merilis total $ 15 juta (Rp 198,7 miliar) sejak awal krisis, yang mengkoordinasikan upaya bantuan, “ kata Michel Le Pechoux dari Negara Tim Kemanusiaan (HCT), sepeerti yang diberitakan aljazeera.com.

"Tapi bantuan tersebut masih sangat kurang, sedangkan  kebutuhan yang sebenarnya, yang berjumlah sekitar $ 200 juta (Rp2,6 triliun)," katanya kepada kantor berita AFP, menambahkan bahwa pusat Mozambik adalah daerah paling parah.

Malawi dilanda kekeringan terkait dengan perubahan iklim tahun lalu, ketika banjir juga melanda wilayah selatan. Kekeringan baru yang disebabkan oleh fenomena iklim El Nino kini melanda negara tersebut.

 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home