Loading...
EKONOMI
Penulis: Reporter Satuharapan 11:59 WIB | Senin, 20 Januari 2020

Presiden: Masyarakat Lokal Harus Nikmati Pengembangan Labuan Bajo

Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. (Foto: labuanbaotour.com-ig-nomadcouch)

LABUAN BAJO, SATUHARAPAN.COM – Presiden Joko Widodo menegaskan masyarakat lokal harus ikut menikmati manfaat pengembangan kawasan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai destinasi wisata superpremium.

“Berkaitan dengan penyiapan sumber daya manusia (SDM), kita ingin masyarakat di sini, masyarakat lokal harus menikmati dan menjadi bagian dari pembangunan yang kita lakukan,” kata Presiden Jokowi dalam rapat dengan topik “Pengembangan Destinasi Pariwisata Labuan Bajo" di Hotel Plataran, Labuan Bajo, NTT”, Senin (20/1/2020).

“Oleh karenanya, masyarakat harus cepat-cepat kita tingkatkan kemampuannya, kita tingkatkan kompetensinya dari sisi keterampilan, yang disesuaikan dengan kebutuhan di industri pariwisata yang ingin kita kerjakan,” Presiden menambahkan.

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga, menurut Presiden Jokowi, jangan sampai ditinggal.

“Saya berharap ada creative hub yang akan menggarap produk-produk lokal baik sisi desain, packaging, sisi harga. Kita harapkan nantinya tenun, kopi, dan makanan khas, benar-benar bisa tumbuh. Seiring dengan itu, atraksi budaya lokal, kesenian lokal semakin hidup dan menghidupkan di kawasan Labuan Bajo,” Presiden menjelaskan.

Masalah lain yang harus diselesaikan adalah mengenai sengketa tanah, katanya.

“Saya juga mencatat ini mungkin untuk Pak Gubernur (NTT) dan Pak Bupati, mengenai masih banyaknya tanah sengketa di sini. Ini tolong jadi catatan karena ini jadi perhatian dari para investor yang ingin menanamkan modal di sini. Betul-betul diselaraskan hukum adat di sini dan hukum positif yang kita miliki,” Presiden menegaskan.

Tidak ketinggalan Presiden meminta kapal besar yang masuk ke Labuan Bajo sudah teregistrasi.

“Kapal besar yang masuk ke Labuan Bajo saya minta teregistrasi. Jangan sampai di sini hanya menikmati dan membuang sampahnya, tapi masyarakat di sini tidak mendapat manfaat dari kapal besar yang masuk,” Presiden mengingatkan.

Presiden selanjutnya mengingatkan mengenai kebersihan di kawasan wisata. “Mengenai sampah baik darat maupun laut mungkin perlu kita acarakan satu gerakan dari LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan) untuk pembersihan sampah di laut, di karang. Saya mendapat keluhan dari orang-orang yang datang di sini untuk diving, walau belum banyak, tapi harus segera dibersihkan sebelum jadi banyak,” Presiden menambahkan.

Sedangkan di darat, Presiden meminta Kementerian PUPR dan dan Kementerian LHK menyiapkan infrastruktur pembuangan sampah.

“Berkaitan dengan air baku, saya minta Menteri PUPR menyiapkan tambahan air baku karena ini menjadi keluhan yang saya dengar dari pemilik hotel di sini,” ujarnya.

Presiden menargetkan hingga akhir 2020 seluruh infrastruktur sudah siap dibangun.

“Bila semua sudah rapi dan tertata, promosi saya minta segera dilakukan oleh Kementerian Pariwisata termasuk event internasional agar menarik wisatawan datang ke Labuan Bajo,” katanya.

Terakhir, Presiden meminta ada kepastian keamanan bagi wisatawan. “Saya harap disiapkan organisasi baik Basarnas dan BNPB berkaitan keamanan wisatawan, paling tidak kalau mereka lihat ada SAR, ada BNPB, rasa aman dan nyaman akan muncul karena mereka bisa lihat kita berupaya untuk mengatasi itu,” Presiden menegaskan. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home