Loading...
EDITORIAL
Penulis: Redaksi Editorial 14:24 WIB | Senin, 20 Oktober 2014

Presiden Rakyat Kebanyakan

Joko Widodo saat itu Gubernur DKI hadiri Festival Taman 2013 di Taman Kota Cattleya, Jakarta Barat, Sabtu (19/10/13). (Dedy Istanto)

SATUHARAPAN.COM – Hari ini, Senin (20/10), Joko Widodo mengucapkan sumpah sebagai Presiden Indonesia dan Jusuf Kalla mengucapkan sumpah sebagai Wakil Presiden Indonesia. Hal itu menandai keduanya telah secara resmi sebagai Kepala Negara dan memulai tugas-tugas memimpin bangsa ini.

Proses politik dalam pemilihan presiden telah dilalui dengan berbagai dinamika. Namun pemilihan presiden kali ini tampaknya menjadi yang paling demokratis, dalam pengertian rakyat mengawal dengan ketat, sehingga hasil pemilihan itu benar-benar sesuai suara rakyat. Ini menandai sebuah amanat bahwa suara rakyat harus didengar dan diwujudkan.

Perselisihan mengenai hasil pemilihan presiden bahkan bisa diselesaikan, setidaknya tercermin dari pertemuan Joko Widodo dengan Prabowo Subianto, pesaingnya dalam pemilihan presiden. Hal ini melengkapi hajatan seluruh rakyat Indonesia untuk memulai dengan pemerintahan baru yang lebih baik.

Rakyat Kebanyakan

Terpilihnya Joko Widodo sebagai presiden banyak dibicarakan, karena dia tampil bukan dari kalangan elite politik, melainkan dari kalangan rakyat biasa. Dia disebut sebagai presiden dari kalangan rakyat Indonesia kebanyakan.

Hal ini adalah kontras dengan apa yang selama ini terjadi dalam dinamika politik dan kekuasaan di Indonesia di mana suara rakyat kebanyakan sering terbungkam oleh suara kelompok kecil di atas yang cenderung hanya peduli pada kepentingan mereka sendiri.

Joko Widodo menandai rakyat kebanyakan yang terus bekerja tanpa banyak bicara. Sebagaimana dia pernah mengatakan bahwa yang penting adalah bekerja, bekerja dan bekerja.

Dia mewakili kebanyakan rakyat Indonesia yang mau bermusyawarah membahas kepentingan bersama; yang mengutamakan dialog dan menghindari “main kuasa”. Dia kebanyakan rakyat, dan  bukan dari  kelompok yang berwatak  “keras kepala” memaksakan kepentingan mereka pada pihak lain, atau kelompok elite yang mencatut atas kepentingan rakyat untuk kepentingan mereka.

Kebanyakan rakyat Indonesia adalah mereka yang menghendaki hidup berdampingan sebagai warga bangsa secara damai; kebanyakan rakyat Indonesia yang bergotong royong untuk kepentingan bersama, kebanyakan rakyat Indonesia yang tidak menghendaki diskriminasi atas dasar ras dan keyakinan.

Namun apakah Joko Widodo akan menunjukkan karakter seperti selama ini dia ekpresikan? Ataukah kekuasaan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan akan mengubah karakter dia dalam memimpin? Kita berpesan bahwa Joko Widodo yang berangkat dari kebanyakan rakyat Indonesia tetap menampilkan kepemimpinan yang condong pada kepentingan seluruh rakyat Indonesia.

Kerja dan Kerja

Ada banyak harapan yang dibebankan pada Joko Widodo, sekaligus ada banyak hal yang dia janjikan pada seluruh rakyat Indonesia. Dia menjanjikan semasa kepemimpinannya untuk mengembangkan kehidupan politik yang demokratis, kesejahteraan rakyat, pembangunan Indonesia sebagai negara maritim, dan kedaulatan pangan, serta memberantas korupsi.

Setelah mengucapkan sumpah yang diperlu dibuktikan adalah bekerja dan bekerja, seperti dia katakan.  Dan rakyat Indonesia banyak yang menyatakn siap untuk bergabung dalam barisan kerja ini, sekaligus menjadi pengawas untuk mencegah penyimpangan.

Kita berharap bahwa kabinet yang dibentuknya  akan menjadi tim yang bervisi kerja dengan agenda untuk kepentingan rakyat. Pertemuannya secara khusus dengan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPK) diharapkan untuk memberikan jaminan bahwa anggota kabinetnya tidak ada yang terlibat dan terindikasi korupsi. Ini adalah suara dari rakyat Indonesia kebanyakan.

Pemerintahan yang bekerja keras ini membutuhkan birokrasi yang juga berwatak kerja dan melayani, bukan birokrasi yang menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan sendiri dan melecehkan rakyat. Harapan ini juga harapan kebanyakan rakyat. Dan Joko Widodo memerlukan upaya untuk mengubah mental birokrat yang telah terlalu lama menyeleweng.

Jadi, Selamat bekerja, Presiden Joko Widodo! Selamat bekerja, Wakil Presiden Jusuf Kalla! Jika yang Anda berdua kerjakan untuk kepentingan rakyat, rakyat pun akan bekerja bersama Anda berdua.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home