Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 10:53 WIB | Rabu, 27 Juli 2016

Presiden RI Lantik 720 Perwira Remaja TNI-Polri di Magelang

Presiden RI Joko Widodo saat melantik 720 Perwira Remaja TNI-Polri Angkatan 2016, terdiri atas Akademi TNI berjumlah 420 orang yaitu 221 personel Akmil, 91 personel AAL, 108 personel AAU, dan Akademi Kepolisian berjumlah 300 orang terdiri atas 251 personel taruna dan 49 personel taruni, di Lapangan Sapta Marga, Magelang, Jawa Tengah, hari Selasa (26/7). (Foto: Puspen TNI)

MAGELANG, SATUHARAPAN.COM – "Perjalanan perwira remaja baru saja dimulai, perjalanan jadi perwira yang setia mengabdi kepada bangsa, negara dan rakyat Indonesia. Sebagai masa depan TNI dan Polri, kalian akan menjadi penentu pelaksana reformasi di institusi masing-masing. Ingat, bahwa reformasi TNI dan Polri adalah kunci menghadapi masa depan, dalam mengatasi tantangan-tantangan kedaulatan negara dan kamtibmas, yang perubahannya semakin cepat."

Pesan tersebut disampaikan Presiden RI Joko Widodo saat melantik 720 perwira remaja TNI-Polri Angkatan 2016, terdiri atas Akademi TNI jumlah 420 orang yaitu 221 personel Akmil, 91 personel AAL, 108 personel AAU, dan Akademi Kepolisian berjumlah 300 orang terdiri atas 251 personel taruna dan 49 personel taruni, di Lapangan Sapta Marga, Magelang, Jawa Tengah, hari Selasa (26/7).

Pada Upacara Prasetya Perwira TNI-Polri, Presiden Joko Widodo bertindak selaku inspektur upacara, dalam upacara tersebut turut hadir Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Bertindak sebagai komandan upacara Kolonel Inf Joko Andoko, yang sehari-hari bertugas sebagai Komandan Resimen Chandra Dimuka Akademi TNI.

Presiden Joko Widodo dalam amanatnya menyampaikan, di dalam negeri terjadi upaya-upaya pengeroposan nilai-nilai Pancasila, tindak kekerasan anarkisme terkait agama, terorisme, meningkatnya peredaran narkoba, penyelundupan dan perdagangan ilegal. Di luar negeri, isu-isu seperti kompetisi global, permasalahan perbatasan, konflik antarnegara, konflik intranegara, peperangan asimetris, perebutan cadangan energi, perlombaan senjata oleh negara-negara berkekuatan militer besar, maupun berkembangnya ISIS dan terorisme, menjadi isu-isu yang memberikan dampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap negara kita Indonesia.

“TNI dan Polri merupakan alat negara terdepan dalam menjaga pertahanan dan keamanan NKRI. Oleh sebab itu, TNI dan Polri harus bersinergi, harus berkoordinasi harus bersatu bergotong royong, untuk kepentingan bangsa negara dan rakyat Indonesia. Hilangkan ego sektoral, tingkatkan jiwa korsa dan soliditas dan solidaritas TNI dan Polri, pelihara kemanunggalan TNI dan Polri dengan rakyat,” kata dia.

Dalam menyikapi tantangan tersebut, Presiden RI menyampaikan perwira TNI-Polri harus bersikap responsif, peka dan cepat, dengan terus meningkatkan kinerja secara profesional, serta menjadikan kritik dari masyarakat sebagai masukan untuk perbaikan kinerja TNI dan Polri, "Semua itu diperlukan agar kalian melakukan tugas dengan baik serta mampu mengukir prestasi yang membanggakan."

Lebih lanjut, Presiden Joko Widodo menyampaikan, setiap langkah harus mencerminkan sikap seorang ksatria dan loyalitas penuh terhadap bangsa dan negara dalam menghadapi setiap penugasan dengan rasa ikhlas dan semangat yang tinggi, memaksimalkan segala kekuatan dan kemampuan yang dimiliki berlandaskan semangat pantang menyerah, rela berkorban, serta tidak pernah menghindar dari penugasan karena setiap penugasan adalah bagian dari proses pendewasaan bagi Perwira TNI dan Polri.

“Hadapilah setiap penugasan yang datang dengan rasa ikhlas dan semangat yang tinggi, karena bangsa Indonesia menaruh harapan kepada kalian semua untuk siap dan mampu menghadapi berbagai tantangan-tantangan yang ada,” kata dia.

Pada akhir amanatnya Presiden Joko Widodo meminta agar seluruh perwira remaja untuk melaksanakan tugas, amanah, dan secara profesional, proporsional dan prosedural, dengan menjunjung tinggi ketentuan perundang-undangan, kode etik profesi dan hak asasi manusia.

Diumumkan pula lulusan terbaik dari masing-masing Akademi TNI dan Polri yang memperoleh Anugerah Adhi Makayasa. Dari Akmil, Letda Inf Tri Ageng Widhi Nugroho, STHan, putra dari Suparno yang bekerja sebagai PNS IV/A dan Jami yang bekerja sebagai guru, yang berasal dari Purworejo Jawa Tengah. Dari AAL, Letda Laut (P) Anka Samudera, STHan, putra dari Prasetyo, SPI, MAP, prajurit TNI AL, dan RA Arnita Savitri, ibu rumah tangga, yang berasal dari Padalarang Jawa Barat.

Dari AAU, Letda Tek Juliar Dwida Firmansyah, STHan, putra dari H Didik Wahyu S, SH, pengacara dan Mariatul Kiptiah SH, wiraswasta, yang berasal dari Tuban Jawa Timur. Dari Akademi Kepolisian adalah Ipda Nahal Rizaq, STrK, putra dari Azhari Alamsyah, pensiunan pegawai negeri sipil (PNS).

Upacara diikuti oleh Satuan Musik Type “A”, gabungan Ajendam IV Diponegoro dan Akademi Militer, Satu Batalyon Perwira Remaja TNI AD, satu Batalyon Perwira Remaja TNI AL, satu Batalyon Perwira Remaja TNI AU, dan satu Batalyon Perwira Remaja Kepolisian Negara Ripublik Indonesia.

Dalam upacara Prasetya Perwira TNI-Polri Tahun 2016 ini, juga ditampilkan Drama Tari Kolosal “Untukmu Indonesiaku” yang menggambarkan tentang perjuangan dalam mempertahankan sebuah negeri yang sangat luas, yaitu negeri Nusantara, yang dimulai dari zaman Kerajaan Sriwijaya Abad ke-7, hingga Kerajaan Majapahit Abad ke-14. Drama kolosal itu dimainkan oleh 600 taruna dan taruni Akademi Militer Tahun 2016, serta persembahan Genderang Suling Canka Lokananta dari taruna dan taruni Akademi Militer Magelang.

Turut hadir pada acara upacara Prasetya Perwira TNI-Polri tahun 2016 itu Menkopolhukam, Menhan RI, Panglima TNI, Kapolri, para Kepala Staf Angkatan, Pangkostrad, Danjen Mako Akademi TNI, Gubernur Akmil, Gubernur AAL, Gubernur AAU, Kalemdikpol, Kapuspen TNI, dan perwira tinggi TNI-Polri serta Gubernur Jawa Tengah. (PR)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home