Loading...
INSPIRASI
Penulis: Endang Hoyaranda 05:00 WIB | Senin, 10 November 2014

Prokrastinasi dan Kepercayaan

Mengelola hidup dimulai dengan mengelola waktu.
Jam Karet (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – Bangsa kita terkenal dengan ”jam karetnya”. Teman-teman dari negara lain, ketika mulai bergaul cukup intensif dengan kelompok tertentu di Indonesia, segera mengenal apa yang disebut sebagai rubber time.

Anda yang menyadari peluang apa yang bisa hilang akibat “jam karet”, pasti sangat prihatin. Anda yang belum menyadari kerugian yang diakibatkan oleh prokrastinasi (kebiasaan menunda), sebaiknya segera berubah karena banyak hal dapat dirusak akibat tidak tepat waktu.  

Yang paling memprihatinkan dan berdampak paling parah adalah kehilangan kepercayaan. Investor yang bersemangat untuk menanamkan modal di negara kita acap kecewa dan ada yang sampai angkat kaki karena waktu perizinan yang tak dapat diperhitungkan. Kepercayaan untuk berinvestasi hilang.

Ribuan kutipan bisa dijumpai di internet yang mengedepankan betapa pentingnya waktu:  ”Sumberdaya terpenting yang Anda miliki adalah waktu”, ”Waktu lebih berharga daripada uang”, ”Bahkan ia yang tidak memiliki apa pun, masih memiliki waktu”. Masih banyak lainnya. Itu baru yang sifatnya menyemangati.

Nah, bagaimana dengan kutipan yang berbunyi mengancam seperti ini: ”Until we can manage time, we can manage nothing else”.  Hal pertama dalam hidup yang harus dikelola adalah waktu. Selama orang tak mampu mengelola waktu, tak akan ada apa pun dalam hidup yang bisa dikelola. Mengelola hidup dimulai dengan mengelola waktu.

Suatu ketika seorang pembicara terlambat hadir hampir satu jam dalam acara yang telah diatur khusus untuk menghadirkan dirinya. Tak ada alasan khusus yang membenarkan bahwa keterlambatannya berada di luar kemampuannya. Hanya prokrastinasi. Titik. Tentu, panitia penyelenggara kebingungan untuk menenangkan serta menahan peserta yang sudah sengaja hadir dalam keterbatasan waktu mereka, hingga akhirnya sebagian peserta meninggalkan tempat.

Jika Anda berada dalam posisi peserta atau panitia, tentunya kali lain akan enggan menghadirkan pembicara tersebut. Anda akan berpikir: berhati-hatilah terhadap orang macam itu, karena ia tidak bisa diandalkan. Ia tidak kredibel. Manajemen waktunya kacau. Kepercayaan terhadapnya menurun. Sebaiknya mencari orang lain saja, yang mungkin kualitas presentasinya sedikit kurang, namun bisa diandalkan.

Bayangkanlah, jika Anda yang dimaksud itu: tak layak diandalkan, tak pantas diundang lagi! Bagaimana perasaan Anda dan kira-kira apa dampaknya terhadap diri Anda? Dan semoga menjadi pelajaran yang berharga bahwa kredibilitas diri bukan tergantung orang lain, melainkan dibangun oleh diri sendiri.  ”Jam karet” tampaknya sesuatu yang kecil, tetapi potensi merusaknya sungguh besar. Karena itu, prokrastinasi harus dihindari.

Bagi Anda yang masih sering terlambat menepati janji waktu, berhentilah ber-prokrastinasi, dan mulailah mengelola kehidupan.

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home