Protes Larangan Bermesraan, Ratusan Mahasiswa India Ciuman Massal
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM – Ratusan mahasiswa India menggelar ciuman massal bertajuk Kiss of Love sebagai aksi protes menentang kebijakan larangan mempertontonkan kemesraan. Aksi mereka juga ditujukan menentang masyarakat yang dinilai sangat konservatif di Kerala.
Menurut laporan alarabiya.net pada Selasa (11/11), para demonstran memblokir lalu lintas dekat Stasiun Metro di New Delhi pada akhir pekan kemarin untuk melancarkan aksi ciuman massal.
"Ini bukan hanya tentang berciuman," kata Pankhuri Zaheer, salah satu penyelenggara Kiss of Love.
"Ini tentang pernikahan antarkasta, pernikahan antaragama, hubungan yang tidak terikat pernikahan,” Zaheer menambahkan.
Demonstran Kiss of Love meneriakkan slogan-slogan melawan Perdana Menteri Narendra Modi, kepala Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS) Mohan Bhagwat, dan kelompok Hindu berafiliasi yang dianggap memaksak orang berpandangan Barat menerapkan adat istiadat tradisional.
Sebelumnya, polisi telah menggagalkan demo ini pada Minggu (2/11) lalu di Kerala dengan mencegah demonstran memasuki wilayah tersebut. Akan tetapi, laman komunitas Facebook Kiss of Love yang diikuti lebih dari 110.000 orang memicu demonstran kembali menggelar demo serupa di kota-kota seperti Mumbai, Kolkata, dan Hyderabad.
Di Kolkata, sekitar 100 mahasiswa berbaris pekan lalu, membawa poster bertuliskan "Hak untuk mencintai adalah hak demokratis kita". Sementara itu, protes lain direncanakan di Kerala awal bulan depan.
Tidak semua orang mendukung kampanye Kiss of Love.
"Cinta adalah hal yang pribadi. Nikmati saja dan jangan membuat drama dari (protes) itu," kata Raghu Sharma yang berkomentar di laman Facebook Kiss of Love.
Perdana Menteri Narendra Modi belum angkat bicara seputar demo tersebut. Namun, juru bicara Vishwa Hindu Parishad mengatakan budaya India tidak mengizinkan pengikutnya menunjukkan kasih sayang di ruang publik. (alarabiya.net)
Editor : Eben Ezer Siadari
BI Klarifikasi Uang Rp10.000 Emisi 2005 Masih Berlaku untuk ...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Bank Indonesia (BI) mengatakan, uang pecahan Rp10 ribu tahun emisi 2005 m...