Loading...
INSPIRASI
Penulis: Hananto Kusumo 01:00 WIB | Minggu, 08 November 2015

Pudarnya Keindahan Itu

”Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu” (Mat. 6: 29).
Bunga Bakung (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – Hampir tak ada orang yang tak kenal Raja Salomo (dikenal juga dengan nama ”Raja Sulaiman”). Bukan saja ia terkenal atas kebijaksanaannya sepanjang masa dan seluas dunia, namun juga segala kemegahannya yang seperti mimpi. Pada masanya semua di sekelilingnya bersalutkan emas, bahkan perak pun tidak ada harganya. Kerajaannya mewarisi takhta Raja Daud, ayahnya. Bahkan Allah sendiri telah dua kali menampakkan diri kepadanya. Karena itu terdengar mengejutkan untuk menyadari bahwa Salomo dalam segala kemegahannya tidak seindah salah satu pun dari bunga bakung (Lilium sp.). Lalu apa hebatnya keindahan bunga bakung itu?

Ternyata bunga bakung itu biasa-biasa saja. Masih banyak bunga yang lebih indah. Yang berbeda justru Salomo. Keindahan Salomo telah pudar karena tindakannya tak lagi selaras dengan keistimewaan yang telah diberikan Allah kepadanya.

Allah sebenarnya telah menyebutkan ketentuan pembatas kewenangan seorang raja. Raja tidak boleh memiliki banyak kendaraan mewah (kuda), terlalu banyak istri, atau pun terlalu banyak emas. (Ul. 17:16-17). Namun, Salomo melanggar semua itu. Salomo melakukan abuse of power, ia menyalahgunakan kemegahan dan kekuasaannya untuk meraih kekayaan, kekuasaan, dan kenyamanan dengan mengorbankan prinsip-prinsip moral dan keadilan.

Saat ini pun banyak tokoh atau pejabat yang telah memiliki modal kemuliaan, baik pangkat/jabatan, uang, atau pun pengaruh, namun menenggelamkan pamor diri karena menghalalkan segala cara untuk memburu harta (korupsi), kekuasaan, atau menjalani hidup yang angkuh/glamor secara berlebihan. Akhirnya bukan pujian dan kemuliaan yang mereka terima, melainkan celaan.

Sebaliknya, saat ini banyak orang yang meninggalkan kesempatan menumpuk mobil mewah, harta, dan jabatan, untuk memperjuangkan kasih, keadilan, dan kebenaran, apa pun risikonya. Mereka berjuang bagi orang yang miskin, terpinggirkan, atau berkebutuhan khusus. Mereka inilah yang dikenal sebagai pahlawan-pahlawan kehidupan, yang menginspirasi kita.

Untuk bisa menjadi indah, tidak perlu kemuliaan takhta, atau pakaian sutra, atau mahkota permata. Cukup dengan menjaga keindahan anugerah Tuhan, yakni relasi yang baik dengan Yang Maha Mulia melalui kesetiaan untuk menghidupi cinta kasih-Nya.

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home