Loading...
INSPIRASI
Penulis: Priskila Prima Hevina 01:00 WIB | Senin, 09 November 2015

Lebih dari Pemenang

Buatlah menangmu berdampak positif bagi lingkungan sekitar!
Jawara (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – Manisnya kemenangan merebut tempat pertama. Barangkali itu yang tengah merundung Maung Bandung saat ini. Dua gol lolos tanpa balasan dari lawannya, Sriwijaya FC, menjadikan Persib menyandang gelar pemenang pada Final Piala Presiden, 18 Oktober 2015 lalu di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Kemenangan turut dirayakan oleh banyak pihak: para Bobotoh, Kang Emil selaku pemerintah Kota Bandung dan tentu saja media massa. Ya, gelaran acara sudah lewat beberapa minggu lalu, tetapi euforia kejayaan dan kebanggaan belum basi diangkat.

Menjadi pemenang memang membanggakan. Cerita heroiknya bergaung ke mana-mana, dipuji banyak orang. Semua bagian yang dikerjakan sang pemenang dibingkai positif: para pemain Persib, pelatih timnya, strateginya, tekniknya dan lain-lain. Hujan hadiah uang tunai miliaran rupiah, hujan pujian, belum termasuk hujan tawaran iklan, benar-benar menjadi milik sang jawara.

Bagaimana nasib Sriwijaya FC? Dia duduk di tempat kedua, istilah gaulnya runner-up. Dia tetap juara, tetapi siapa yang memujinya? Walau pun Sriwijaya FC sudah menampilkan performa terbaik, tetap saja orang akan mencibir: ”Buktinya kalian bikin gol bunuh diri.”

Berapa banyak dari kita yang pernah terjun di sebuah pertandingan? Pertandingan apa sajalah. Pernah menang? Pernah kalah? Tentu kita harus mengalami keduanya supaya kita bisa belajar. Karena menang dan kalah bukan urusan sederhana.

Ada banyak hal yang menjadi buntut gelar menang dan kalah. Menang itu ada di tempat pertama, dapat hadiah, dan banjir ucapan selamat. Kalah itu tidak di tempat pertama, tak dapat hadiah, kalau pun dapat pun judulnya hadiah hiburan, belum termasuk banjir kritikan. Menang itu sebuah prestise, kebanggaan, dan kepuasan. Kalah itu kegagalan dan kekecewaan. Menang itu jadi idola. Kalah itu jadi pihak yang dilupakan. Teorinya sih seperti itu.

Kenyataannya, kita bisa mengambil keputusan dalam menyikapi situasi menang dan kalah secara dewasa. Kalau kita menang, kita akan berhati-hati dari sikap sombong dan suka meremehkan mereka yang kalah. Kalau kita kalah, kita akan belajar berlapang dada, sportif mengakui kekalahan dan berjuang lebih tekun di pertandingan berikutnya.

Hidup ini adalah pertandingan. Setiap hari kita berkompetisi satu sama lain. Usahakanlah menjadi pemenang di setiap kesempatan. Tetapi, jangan jadikan kemenangan sebagai tujuan dan ukuran. Yang tepat adalah setiap waktu harus kita manfaatkan untuk mengejar kebaikan dengan cara yang benar. Setiap kesempatan harus kita sikapi dengan bijaksana. Menanglah dengan caramu, dengan perspektifmu. Buatlah menangmu berdampak positif bagi lingkungan sekitar—inilah yang dimaksud dengan ”lebih dari seorang pemenang”.

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home