Putra Jokowi Diprotes karena Sering Unggah Foto Makanan
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabumi, mengaku mendapat banyak protes dari follower akun twitternya. Penyebabnya, isi akun twitternya gambar makanan semua. Ia rupanya dianggap terlalu sering mengunggah foto jenis demikian.
“Ojok upload makanan terus lho bengi2, cacing perutku pada teriak pyeee, tanggung jwb loh (Jangan unggah makanan terus lho malam-malam, cacing perutku pada teriak bagaimana, tanggung jawab ya),” protes followernya dengan akun @Margerethaaa.
“Mas mbok ojo ngetwit panganan wae....mesakke sing ndelok kemecer, meh pesen kok adoh men (Mas, jangan twit makanan melulu, kasihan yang melihat jadi kepengen, mau pesan kok tempatnya jauh),” tulis @Wijay2.
“Delok tok wes wareg mas haha (Dengan melihat saja sudah kenyang haha),” kata @Rachsofyan82.
Perihal banyaknya protes ini memang diakui Gibran. “Banyak yang protes karena saya upload foto makanan melulu,” kata Gibran lewat akun twitternya, @Chilli_Pari.
Meskipun demikian, ia tidak menghiraukan dan terus melanjutkan mengunggah foto-foto berbagai makanan. Sebab, menurut dia, menyediakan makanan memang bisnis dan pekerjaannya.
“Lha dodolan ku panganan (Lha, jualan saya makanan),” kicau dia lagi.
Chilli Pari sendiri adalah nama jasa katering di kota Solo, yang didirikan putra Jokowi yang masih berusia 25 tahun itu. Chilli dalam Bahasa Indonesia berarti cabai yang merupakan lambang semangat dan keberanian. Sedangkan Pari diambil dari Bahasa Jawa yang berarti padi yang merupakan lambang kemakmuran dan kesejahteraan.
Berdiri tahun 2010, Chilli Pari menawarkan jasa pesta perkawinan satu pintu, mulai dari katering, gedung pernikahan, dekorasi, rias pengantin, suvenir, undangan, entertainment, MC, dll.
Seusai menamatkan studi dari Management Development Institute of Singapore tahun 2007, Gibran mencoba mendirikan usaha katering. Meskipun kedua orang tuanya awalnya tidak setuju, ia tetap mencoba. Termasuk dengan mencari pinjaman modal dari bank.
Karena tak ada pengalaman, proposalnya nyaris ditolak semua bank. Hanya satu bank yang akhirnya memberinya pinjaman, walaupun jumlahnya jauh lebih kecil dari yang ia harapkan.
Dalam mencari pelanggan, pada awalnya kehadiran Chili Pari tidak bersambut. Sebagaimana dilansir oleh laman resmi perusahaannya itu, www.chilliparicatering.com, pernah suatu ketika seorang ibu memesan makanan dari Chilli Pari untuk keperluan pernikahan anaknya. Namun, beberapa hari sebelum pernikahan, tiba-tiba dia membatalkan pesanannya.
Usut punya usut, alasan pembatalan itu karena saran dari berbagai kerabatnya yang tidak percaya kepada Chilli Pari yang waktu itu berstatus katering baru. “Uang muka saya kembalikan semua. Tapi saya minta izin untuk sowan/main ke rumahnya, beberapa hari kemudian,” kisah Gibran.
Menurut Gibran yang kini menjadi ketua Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJII) Solo, alasan lain yang mendorongnya mendirikan perusahaan katering adalah karena gedung pertemuan milik ayahnya, Graha Saba Buana, sudah tujuh tahun tanpa katering. Jadi, jika ada penyewa, harus menyewa katering dari pihak lain.
“Saya dari dulu usul kenapa katering nggak digarap? Mungkin karena kesibukannya di mebel, jadi nggak sempat. Padahal, bisnis katering cukup menggiurkan karena setiap ada hajatan, biaya terbesar biasanya tersedot untuk membayar katering,” katanya.
Saat ini akun twitter Chilli_Pari tergolong sangat aktif, terutama mengunggah foto-foto makanan. “Wedding package mulai dari 69jt aja. Udah dapat katering, gedung, souvenir, undangan, dekorasi, mc, dokumentasi, dll,” kata dia dalam salah satu cuitnya.
“Kita ada free test food buat 6 orang untuk setiap pemesanan,” tulisnya lagi.
Meskipun akun twitter ini dia sediakan untuk mempromosikan jasa katering miliknya, tampaknya ia tidak bisa mencegah bila ada juga orang yang menggunakannya menyampaikan aspirasi politik. Salah satunya dari akun @RAKYAT_INDO.
“SEMOGA BAPAK KALIAN CEPAT DI KUDETA KARENA HANYA AKAN MENGHANCURKAN INDONESIA,” tulis dia.
“SEMOGA CEPAT DIKUDETA DAN DIJEBLOSKAN KE DALAM GOT,” lanjutnya lagi.
Gibran menjawabnya dengan santai. “Siap Pak,” kata dia. “Jangan ke got, ke jurang aja.”
Editor : Eben Ezer Siadari
Niger Tangguhkan Izin Operasional BBC Tiga Bulan
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM - Otoritas Niger telah menangguhkan izin operasional siaran stasiun BBC yang...