Loading...
INSPIRASI
Penulis: Tjhia Yen Nie 09:34 WIB | Rabu, 28 Maret 2018

Que Sera, Sera

When I was just a little girl, I asked my mother, what will I be. Will I be pretty, will I be rich….
Gigih (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – Sabtu malam itu, sambil menelusuri sebuah mal, tiba-tiba anak saya menanyakan seperti apakah masa depannya.  Remaja yang menjelang 15 tahun ini menanyakan bagaimana dia dapat kerja nanti, jika dia memasuki bidang yang diminatinya.  Ketika kawan-kawannya berlomba memasuki bidang studi yang dianggap memiliki masa depan cerah dengan gaji berlimpah.  Saya hanya mengatakan, pilihlah bidang yang paling dia sukai. 

”Bagaimana nanti kerjanya?” tanyanya

Dengan hati berdebar, saya meyakinkannya bahwa uang adalah dari Tuhan. ”Yang penting kamu suka bidang itu, sesuai talenta kamu, kamu serius dan tulus….”

Dia tersenyum sambil menggenggam tangan saya.  Tangan yang dahulu kecil, kini mulai berusaha mereka-reka dunianya.  ”Tetapi, bukankah setiap orang tua mau anaknya seperti orang tuanya? Seorang pembuat sepatu mau anaknya jadi pengusaha sepatu?”

Saya menjawab, ”Tidak untuk Mama.  Bekerjalah kelak dengan hati dan sukacita, apa pun bidangnya… usahakan untuk membantu kehidupan orang lain.”

Malam itu saya lalui dengan memandang bintang di angkasa, kerlip gemintang seakan ikut tersenyum menyambut doa yang dipanjatkan, biarlah dia dewasa dalam apa pun pilihannya, tidak gentar untuk bangun dalam setiap guncangan perjalanan hidup.  Selama Tuhan berada di sisinya, tidak ada yang perlu ditakuti dalam menghadapi masa depan.

Now I have children of my own, they ask their mother, what will I be.

Will I be handsome, will I be rich, I tell them tenderly.

Que sera, sera, whatever will be, will be.

The future’s not ours to see

Que sera, sera

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home