Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 15:54 WIB | Senin, 10 Juni 2013

Raja Qatar Bersiap Alihkan Tahta Kepemimpinan

Sheikh Tamim bin Hamad (kanan), putera mahkota Qatar berusia 33 tahun yang akan menguasai tahta kerajaan Qatar dalam waktu dekat. (dok. BBC)

QATAR, SATUHARAPAN.COM - Qatar sedang bersiap melakukan transisi kepemimpinan pada musim panas ini.  Para petinggi di Qatar menjelaskan kepada mitra asingnya bahwa saatnya telah tiba bagi Sheikh Tamim bin Hamad, putera mahkota yang berusia 33 tahun untuk mengambil alih kepemimpinan negara Teluk yang kaya akan gas alam itu. Demikian dilansir Daily Telegraph pada hari Minggu (9/6).

Rencana suksesi dijadwalkan akan diluncurkan pada akhir bulan Juni ini. Menurut seorang sumber dari Inggris, Amerika Serikat dan Iran  juga telah menerima penjelasan tentang suksesi  ini sejak awal tahun. "Taruhannya sangat tinggi karena Qatar ada di baris terdepan atas peristiwa-peristiwa di daerah yang sangat sensitif."

Perwakilan dari pemerintah Qatar belum mengomentari diskusi tentang kepemimpinan emirat mendatang, tetapi analis mengatakan perubahan kepemimpinan Qatar akan berdampak besar bagi Timur Tengah dan kebijakan luar negeri Barat.

"Warisan emir dan perdana menteri telah menjadikan Qatar pemain dunia," kata Michael Stephens, seorang peneliti Teluk di Intistut Persatuan Jasa Istana (Royal United Services Institute).

“Qatar adalah pos terdepan ketika mereka mengambil alih dan sekarang berkembang menjadi kota modern, Qatar adalah salah satu investor terbesar di Eropa dan Inggris, mendirikan stasiun televisi Arab yang sangat kuat [Al Jazeera] dan memiliki kebijakan luar negeri yang sangat menonjol. Itu hampir semuanya datang dari tekanan dua orang.”

Sheikh Hamad, sang emir, mengambil alih kekuasaan dalam kudeta tanpa paksa  pada tahun 1995, mengambil keuntungan dari absennya sang ayah ketika dalam perjalanan ke Eropa. Karismatik raja telah memantau transformasi emirat. Istri glamornya Sheikha Mozah pada pekan lalu terlihat pada kegiatan amal dengan Pangeran Wales (Prince of Wales) di Istana Windsor (Windsor Castle), telah menjadi simbol hak-hak perempuan di dunia Arab.

Pengunduran diri Hamad bin Jassim berdampak besar bagi Inggris meskipun ia tinggal sebagai kepala  eksekutif dari Otoritas Investasi Qatar (Qatar Investment Authority), sumber ekonomi yang mendaur ulang pendapatan Emirat gas dengan sangat baik.

Dia akan terus menjadi kekuatan pendorong di belakang entitas yang memiliki Harrods dan berinvestasi dalam proyek-proyek properti utama di London, termasuk Shard, bangunan tertinggi di Eropa.

Dengan jumlah penduduk yang relatif kecil kurang dari dua juta, Qatar adalah kekuatan yang menonjol dalam politik Timur Tengah.

Meskipun Sheikh Tamim dikenal baik diplomat dan pejabat asing, ada pertanyaan atas posisi mendatang kebijakan di bawah kepemimpinan baru.

Sebagai hasil pendidikan di Inggris dan Qatar sebagai tuan rumah pangkalan udara Amerika Serikat, dia memiliki hubungan dekat dengan militer Barat.

Namun pengamat menyebutkan kedekatannya dengan Ikhwanul Muslimin sebagai tanda potensi bahwa ia tidak akan liberal seperti ayahnya dan perdana menteri.

Negara ini dengan bebas akan menghabiskan waktunya mendukung gerakan-gerakan Islam musim semi Arab, memainkan peran kunci dalam memasok senjata dan logistik untuk pemberontak di Libya, Mesir, dan Suriah.

 

 

 

 

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home