Loading...
EKONOMI
Penulis: Martahan Lumban Gaol 16:28 WIB | Kamis, 07 April 2016

RAPBN-P 2016: Belanja Kementerian/Lembaga Turun Rp 45 T

Sidang Kabinet Paripurna, di Gedung Utama Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, hari Kamis (7/4). Sidang kali ini mengagendakan lima topik pembahasan, yakni Rancangan APBN-P 2016, program prioritas dan pagu indikatif yang disampaikan oleh Menteri Bappenas, ease of doing business, serta kebijakan one map policy. (Foto: Biro Pers Istana Kepresidenan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, menyampaikan rencana belanja kementerian/lembaga dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016 akan diturunkan sebesar 45,5 triliun rupiah, dari 784 triliun rupiah menjadi 738 triliun rupiah.

Sementara itu, belanja non kementerian/lembaga diperkirakan naik sebesar 9,6 triliun rupiah.

“Di dalam penurunan 45,5 triliun rupiah untuk belanja kementerian/lembaga, ada penghematan belanja sebesar 50,6 triliun rupiah, tapi juga ada tambahan belanja untuk keperluan yang mendesak sebesar 5, 2 triliun rupiah. Kalau kita lilhat, yang terkait dengan 50,6 triliun ini diharapkan bisa dicapai penghematannya,” kata Bambang dalam jumpa pers usai Sidang Kabinet Paripurna, di Gedung Utama Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, hari Kamis (7/4).

Dia menjabarkan, pertama, efisiensi belanja operasional yang terdiri dari belanja perjalanan dinas, paket pelaksanaan rapat, kemudian dari belanja jasa seperti pembayaran listrik, telepon, air, serta jasa lainnya dan pembangunan gedung baru.

“Dari efisiensi ini diharapkan bisa dihemat sekitar 21,5 triliun rupiah untuk seluruh kementerian/lembaga,” kata Bambang.

Kemudian, dia melanjutkan, pemerintah juga mengharapkan efisiensi belanja dari pemeliharaan maupun pengadaan peralatan kantor, belanja iklan, belanja modal non infrastruktur, serta kendaraan operasional maupun kendaraan dinas dari kementerian/lembaga

Bambang menyampaikan, pemerintah juga mengharapakan ada penghematan dari belanja bantuan sosial serta kegiatan prioritas dan pendukung yang berdasarkan kajian tidak mendesak.

Tidak ketinggalan, katanya, penghematan dari hasil lelang, terutama hasil lelang proyek infrastruktur, kemudian hasil optimalisasi mengurangi honorarium kegiatan, serta menunda sebagian belanja yang diperkirakan tidak akan bisa dieksekusi pada tahun 2016, diharapkan dapat dilakukan.

“Itu adalah program penghematan yang harapannya tahap kedua itu bisa 29,2 triliun rupiah. Sehingga total 50,6 triliun rupiah,” ujarnya.

Ada Tambahan Belanja

Bambang menambahkan, dalam APBN-P 2016 akan ada tambahan belanja kementerian/lembaga, terutama di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan Asian Games 2018.

“Tambahan belanja juga ada di beberapa institusi yang terkait dengan penanggulangan atau pencegahan terorisme, serta orbit satelit untuk Kementerian Pertahanan, dan ada pembangunan atau rehab khusus lembaga pemasyarakatan sebesar 1,6 trliun rupiah.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home