Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 11:20 WIB | Senin, 06 Juni 2016

Referendum Swiss: 77 Persen Tolak Diberi Pendapatan Gratis

Warga Swiss memasukkan kertas suara dalam referendum tentang penghasilan minimum yang akan diberikan negara kepada seluruh penduduk dewasa maupun anak-anak tanpa memandang apakah mereka bekerja atau tidak. Sebagian besar penduduk Swiss menolak gagasan itu (Foto: straitstimes.com)

JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Mayoritas warga negara Swiss menolak gagasan yang memberikan penghasilan gratis minimum kepada warga negara itu, sebuah ide yang juga berkebnag di berbagai negara maju lainnya, sebagai cara untuk mengatasi kesenjangan pendapatan.

Sekitar 77 persen pemberi suara menolak renacna memberikan penghasilan dasar bulanan sebesar 2.560 Swiss franc kepada setiap orang dewasa dan 625 Swiss franc bagi anak-anak di bawah usia 18 tahun.

Swiss merupakan negara pertama yang melakukan referendum untuk jenis ini.

Hasil ini tidak jauh dari berbagai proyeksi sebelumnya yang  menunjukkan bahwa 78 persen pemilih Swiss menolak inisiatif tersebut, menurut data yang disediakan oleh lembaga survei gfs.bern untuk lembaga penyiaran umum RTS satu jam setelah jajak pendapat ditutup pada Minggu sore (waktu setempat).

Jajak pendapat menjelang pemungutan suara itu mengindikasikan bahwa lebih dari 70 persen pemilih Swiss menolak langkah itu.

Beberapa proyeksi menunjukkan bahwa 66 persen pemilih mendukung usulan pemerintah untuk mempercepat proses suaka di negara itu.

Dalam referendum, warga Swiss diminta memberikan pilihan  apakah mereka ingin semua penduduk Swiss, termasuk warga asing yang telah menjadi penduduk sah selama sedikitnya lima tahun, menerima penghasilan dasar tanpa syarat atau unconditional basic income/UBI.

Kelompok pendorong inisiatif tersebut mengusulkan pembayaran 2.500 franc Swiss (sekitar Rp34,1 juta) per bulan bagi tiap orang dewasa, dan 625 franc Swiss (sekitar Rp8,5 juta) bagi tiap anak.

Referendum tersebut muncul setelah reformis mengumpulkan lebih dari 100.000 tanda tangan yang dibutuhkan untuk menggelar pemilu rakyat, sebuah cara yang umum dalam demokrasi langsung Swiss.

Namun, ide tersebut sudah kontroversial dari awal, dan pemerintah serta hampir seluruh partai politik telah mendesak pemilih untuk menolak skema itu.(Ant/AFP)

 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home