Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 18:59 WIB | Rabu, 12 Oktober 2016

RI Bukukan Kontrak Dagang Hari Pertama TEI Rp 2,3 Triliun

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Arlinda (kedua dari kiri) menyaksikan penandatanganan kontrak dagang pada hari pertama penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) 2016 di Jakarta, hari Rabu (12/10). (Foto: Dok. Kementerian Perdagangan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat program misi pembelian (buying mission) pada hari pertama penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) 2016, hari Rabu (12/10) berhasil membukukan kontrak dagang sebesar US$ 178,7 juta atau setara Rp 2,3 triliun.

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, yang menyaksikan penandatangan kontrak dagang hari ini menyatakan perasaan optimistisnya. Ekspor nasional diharapkan terus merambat naik.

"Pada sesi pertama penandatanganan kontrak misi pembelian telah dibukukan US$ 97,2 juta. Pada sesi ke-2 dilakukan kontrak sebesar US$ 69,3 juta. Selain itu, ada juga tambahan kontrak pembelian batu bara dari Thailand senilai US$ 12 juta dan dari Hongaria untuk produk makanan dan minuman senilai US$ 200.000," kata Mendag Enggar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, hari Rabu (12/10).

Penandatangan pembelian batu bara dilakukan antara President Siam Cement Group Roongrote Rangsiyopash asal Thailand dengan Direktur PT Adaro Indonesia Edwin Soeryadjaya.

Pada sesi ke-2, penandatanganan kontrak di sela-sela TEI dilakukan oleh 12 perusahaan importir dari lima negara (Belgia, Malaysia, Taiwan, Singapura, dan Nigeria) dengan 17 perusahaan eksportir asal Indonesia menyepakati kontrak dagang dengan total nilai US$ 69,3 juta.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Arlinda, yang menyaksikan penandatanganan kontrak tersebut mengatakan bahwa Malaysia menjadi negara yang paling banyak meneken kontrak pembelian pada sesi kedua penandatanganan kontrak buying mission di hari pertama TEI ini.

“Total kontrak beli yang disepakati Malaysia yaitu sebesar US$ 58,6 juta,” kata Arlinda.

Arlinda menjelaskan, produk-produk yang diminati Malaysia sebagian besar adalah produk makanan dan minuman (mamin). Penandatanganan kontrak dengan Malaysia dilakukan antara enam perusahaan Malaysia dengan delapan perusahaan Indonesia, yaitu Indadi Utama (M) Sdn Bhd dengan PT Santos Jaya Abadi untuk produk kopi.

Selain itu dua perusahaan Malaysia, yaitu Kara Marketing (M) Sdn Bhd dan Sari Sihat (M) Sdn Bhd juga menandatangani single purchase statement dengan PT Mustika Ratu Tbk, PT Pulau Sambu, dan PT Dua Kelinci , PT Air Mancur dan PT Capung Indah Abadi untuk produk kosmetik, santan, dan makanan ringan dan jamu.

Produk teh juga diborong perusahaan Malaysia Kong Wooi Fong Tea Merchants Sdn Bhd dari PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara; Mega Uni Pro Sdn Bhd dari PT Sinar Sosro; serta Indoma (P.P) Sdn Bhd dari PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara.

Arlinda mengatakan, tiga perusahaan importir Belgia juga menyepakati kontrak pembelian dengan tiga perusahaan eksportir Indonesia dengan total senilai US$ 4,5 juta. Produk-produk yang diminati yaitu furnitur dan dekorasi rumah yang disepakati pembeliannya oleh Barabas BVBA dari CV Ethno Solo. Kemudian produk makanan laut olahan dibeli oleh Indobite BVBA dari PT Sekar Bumi. Terakhir, Javanusa Sprl sepakat membeli kopi dari PT Javanero Indonesia Arta.

“Furnitur Indonesia juga tak kalah menarik perhatian para buyers. Tercatat Taiwan dan Singapura menyepakati pembelian furnitur dengan total senilai US$ 6 juta,” kata Arlinda.

Perusahaan Taiwan, Scan-D Corporation, menandatangani kontrak pembelian furnitur dari CV Roda Jati Semarang dan CV Mulya Abadi. Perusahaan Singapura Hawaii Furnishing Pte Ltd menandatangani kontrak dengan PT Jawi Antik Indonesia dan CV Roda Jati.

Arlinda mengatakan, perusahaan Nigeria, Faustigral Service Ltd, juga membeli produk farmasi dari PT PIM Pharmaceutical dengan kontrak senilai US$ 200.000.

Menurut Arlinda, program misi pembelian terus dilakukan Kementerian Perdagangan sebagai upaya peningkatan ekspor nasional. Misi pembelian merupakan salah satu skema kegiatan promosi yang disediakan Kemendag untuk membantu dunia usaha dengan mendatangkan buyers ke Indonesia agar dapat melakukan kesepakatan dan atau transaksi dalam rangka ekspor.

“Kita harus mengapresiasi kinerja para wakil perdagangan kita di luar negeri karena berhasil membawa buyers yang diharapkan dapat mendorong kinerja ekspor kita,” kata Arlinda.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home