Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 08:19 WIB | Jumat, 21 Oktober 2016

Ridwan Kamil Pecat Kepala Sekolah Lakukan Pungli

Ilustrasi : pungli di sekolah (Foto: jabar.pojoksatu.id)

BANDUNG, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak sembilan kepala sekolah tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama dipecat oleh Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil, karena terbukti menerima gratifikasi dan melakukan praktik pungutan liar.

"Jadi kesembilan kepala sekolah ini melakukan pelanggaran keras dan diberhentikan dengan tidak hormat," kata Ridwan Kamil di Pendopo Kota Bandung, Kamis (20/10) dilansir dari jabar.antaranews.com.

Kesembilan kepala sekolah yang dipecat tersebut, adalah Kepala Sekolah SDN Sabang, SDN Banjarsari, SDN Cijagra 1 dan 2, SMPN 2, SMPN 5, SMPN 6, SMPN 7, SMPN 13, dan SMPN 44 Kota Bandung. Adapun untuk jenjang SMA, ada lima kepala sekolah yang akan diberhentikan yakni sekolah SMAN 2 Bandung, SMAN 3 Bandung, SMAN 5 Bandung, SMAN 8 Bandung dan SMAN 9 Bandung.

Pria yang akrab disapa Emil itu, menuturkan pemecatan terhadap sembilan kepala sekolah tersebut dilakukan setelah melalui penyelidikan bersama Inspektorat.

"Sebenarnya ada 19 kepala sekolah yang melakukan pelanggaran, namun hanya sembilan orang yang terbukti melakukan pelanggaran berat dan langsung diberikan hukuman yang efektif berlaku mulai hari ini," kata dia.        

Ia mengatakan, lima kepala sekolah SD diberikan skorsing selama tiga bulan dari jabatannya dan penundaan kenaikan jabatan, yakni Kepala Sekolah SDN Soka, SDN Bina Harapan 1 dan 2, SDN Centeh, SDN Halimun, dan SDN Nilem.   

Tak hanya itu, Emil pun memberikan teguran keras kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung agar menegakan Perwal PPDB sesuai disepakti. "Karena didapati antara aturan yang sudah baik tapi kontrol di lapangan tidak begitu sempurna, mengakibatkan banyaknya peluang terjadinya pelanggaran yang terjadi di lingkungan pendidikan Kota Bandung," kata  Emil pada kamis (20/10),seperti dikutip dari bandung.merdeka.com.

Emil mengatakan,  pelanggaran administrasi hingga pungutan liar itu berasal dari informasi masyarakat saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada Juni 2016.        

"Prosesnya itu setelah menerima aduan, penyelidikan dilakukan sekitar tiga bulan untuk pembuktian atas aduan yang ada atau yang dilaporkan," kata dia.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home